Di PSPS Pekanbaru, Aji Santoso Terapkan 'Filosofi Burung'

  • Jumat, 17 Januari 2025 - 10:29 WIB

KLIKMX.COM, PEKANBARU - Reputasi Aji Santoso sebagai pelatih mulai diperhitungkan kembali. Setelah sempat tak terdengar kabarnya pasca kegagalan di Liga 1 bersama Persebaya dan Persikabo musim lalu, kini ia sukses membawa PSPS Pekanbaru melaju ke babak 8 besar Liga 2.

Fase ini merupakan fase penentuan karena menjadi pintu gerbang menuju Liga 1 musim depan. Maka bisa dipastikan para peserta di babak ini akan mengerahkan seluruh kemampuannya demi melaju ke kasta tertinggi liga sepak bola Indonesia.

HONDA 2025

Maka dari itu, PSPS pun merekrut dua pemain baru pada bursa transfer paruh musim, yakni Fajar Setya Jaya dan Donni Monim. Keduanya juga sudah didaftarkan untuk mengikuti babak delapan besar.


Mengutip dari Riau Pos, Fajar yang berposisi penjaga gawang didatangkan dari Persikas Subang. Sedangkan Donni yang berposisi sebagai center back berasal dari PSBS Biak.

Meskipun demikian, Aji Santoso tetap tidak meninggalkan gaya melatihnya seperti di tim-tim sebelumnya, yaitu mengorbitkan pemain-pemain muda.

Melansir dari Transfermarkt, ada sejumlah pemain muda yang musim ini menjadi andalan PSBS, antara lain Erlangga Setyo, Fafa Sheva, Aulia Lubis, Asir, Attalah Araihan, dan Muhammad Sadewa. Mereka semua masih berusia di bawah 22 tahun.


Meskipun hanya sebagai kiper cadangan, namun Erlangga Setyo (21 tahun) beberapa kali dimainkan oleh Coach Aji. Ia sudah dimainkan tiga kali musim ini dan mencetak dua kali clean sheet.

Lalu ada Fafa Sheva yang masih berusia 19 tahun namun sudah dimainkan sebanyak 14 laga musim ini di posisi bek kanan. Ada juga Aulia Lubis yang juga sudah bermain dalam 14 pertandingan.

Satu nama yang cukup mencuri perhatian adalah pemain sayap kanan, Asir. Usianya baru 21 tahun namun ia sudah membukukan dua gol dan empat assist dalam 13 pertandingan.

Bagi Aji, mengorbitkan pemain muda merupakan sebuah kebanggaan tersendiri. Dalam sebuah podcast pada akun YouTube Omah Balbalan, salah satu alasan ia suka mempromosikan pemain muda adalah karena urusan ekonomi.

"Banyak pemain sepak bola di sini itu berasal dari keluarga kurang mampu. Jadi kalau saya bantu mempromosikan pemain muda ke level tim senior, maka ia akan mendapat kenaikan gaji sehingga bisa membantu finansial keluarganya," ungkap Aji Santoso.

Aji pun membeberkan siapa saja pemain muda yang sukses ia orbitkan, seperti Catur Pamungkas, Toni Firmansyah, Sadil Ramdhani, hingga Marselino Ferdinan.

Ia bersyukur mereka sekarang cukup sukses dengan klubnya masing-masing, padahal menurut Aji, dulu mungkin banyak yang belum tahu Catur Pamungkas atau Toni Firmansyah dari kampung mana. 

Namun sekarang mereka sudah punya nama. Bahkan Marselino Ferdinan kini telah bermain di Liga Inggris kasta kedua.
"Saya beri kesempatan Marselino buat main lawan Arema FC dan dia cetak gol spektakuler," kenangnya saat awal-awal mengorbitkan Marselino Ferdinan.

Aji juga menuturkan bahwa kesukaannya mengorbitkan pemain muda ternyata juga berhubungan dengan salah satu hobinya yaitu mengoleksi burung. Ia pun tidak memungkiri bahwa ia mengorbitkan pemain muda dengan 'filosofi burung'.

"Jadi sama seperti memunculkan pemain muda, saya suka mengoleksi burung ya dari burung itu muda, terus saya rawat hingga akhirnya mereka besar, bagus, bisa bunyi, bahkan burungnya bisa berprestasi (dalam kontes), itu lebih membanggakan saya daripada langsung beli burung yang sudah jadi dan sudah bagus," ungkapnya.

Apa yang dilakukan Aji Santoso memang baik untuk kemajuan persepakbolaan nasional karena kalau pelatih tidak mau mengorbitkan pemain-pemain mudanya, maka Indonesia akan banyak kekurangan pemain muda berkualitas.

Hal itu tentunya bisa menjadi inspirasi bagi pelatih-pelatih di kancah persepakbolaan Indonesia, karena semakin banyak pemain muda bertalenta yang diorbitkan, maka Timnas Indonesia juga akan memiliki banyak stok pemain lokal berkualitas. jpc



Baca Juga