Dapat Sambutan Baik dari Senior, Kunni Mantapkan Calonkan Diri Jadi Ketua DKR Periode 2025-2030

  • Selasa, 22 April 2025 - 14:11 WIB

KLIKMX.COM, PEKANBARU - Siapa yang tak kenal Kunni Masrohanti, sosok perempuan seniman budayawan dari Riau kelahiran Siak Sri Indrapura 11 April 1974 yang tunak bergiat dalam berbagai kegiatan seni dan budaya, dari kota hingga ceruk-ceruk desa. 

Berhasil memimpin berbagai organisasi baik di Riau bahkan di tingkat nasional, kini Kunni mencalonkan diri untuk menjadi Ketua Dewan Kesenian Riau (DKR). 

HONDA ATAS

Dalam flayer tersebut tertulis visi “Menjadikan DKR sebagai Rumah Tempat Pulang Seniman yang Berintegritas dengan Karya-Karya Berkualitas,” serta Misi “Melaksanakan Kegiatan Seni yang Berkeadilan Bagi Seniman, Lingkungan dan Mayarakat”.


Flayer Kunni sebagai calon Ketua DKR ini diposting di banyak medos, seperti Instagram dan Facebook. Uniknya, flayer tersebut disebar oleh orang lain baik seniman maupun masyarakat umum, tepat pada peringatan Hari Kartini, Senin 21 April 2025. Lalu Kunni membagikan ulang postingan dari banyak orang tersebut di medsosnya pula.

Saat dikonfirmasi, Kunni yang juga aktivis ini mengaku benar soal berita media sosial tentang dirinya yang mencalonkan diri sebagai Ketua DKR tersebut. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada mereka yang telah mendukung niatnya tersebut dengan menyebarkan flayer di media sosial.

‘’Benar, saya memang mencalonkan diri sebagai Ketua DKR untuk periode 2025-2030. Terima kasih kepada sahabat-sahabat yang telah memberikan dukungan termasuk dengan menyebarkan flayer di media sosial,’’ kata Kunni memantapkan diri.


Niat Kunni disambut baik oleh senior-seniornya khususnya sastrawan dan budayawan. Salah satunya Sastrawan Fakhrunnas MA Jabbar. Penyair yang sudah melanglang buana membawa nama harum Riau dan Indonesia hingga Eropa ini turut memposting flayer Kunni Calon Ketua DKR tersebut di Facebook.

‘’Di Hari Kartini 21 April, mari dukung penyair perempuan Riau Kunni Masrohanti maju jadi Ketua Dewan Kesenian Riau {DKR).’’ Begitu tulis Fakhrunnas di FB-nya tertanggal 21 April 2025.

Sejarah meninggalkan jejaknya bahwa Kunni Masrohanti juga pernah mencalonkan diri sebagai calon Ketua DKR tahun 2020 bersaing dengan almarhum Yose Rizal Zen yang waktu itu menjabat sebagai Kepala Dinas Kebudayaan Riau. Dan Kunni hanya tertinggal 1 suara. (*)

Inilah Profile Kunni Masrohanti
PENGHARGAAN:
Anugerah Kebudayaan dari Pemprov Riau (2021) kategori Tokoh Budaya, Anugerah Kesastraan dari Balai Bahasa ProvinsiRiau (2020) kategori Sastrawan Pilihan, Anugerah Sagang oleh Yayasan Sagang Riau (2019) kategori Seniman Budayawan, Anugerah buku puisi terbaik (2019) berjudul Calung Penyukat dari Yayasan Hari Puisi Indonesia (HPI) di Jakarta kategori buku terpuji, Anugerah Pemangku Seni Tradisional dari Gubernur Riau (2014), Anugerah Baiduri dari PRBF Fondation (2014) kategori Sastrawati Pilihan, juara Peksiminas sebagai pembaca puisi terbaik se-Indonesia (1999) di Surabaya, pemeran terbaik festival teater Dewan Kesenian Riau (DKR) (1998)/teater tradisi, pemeran terbaik festival DKR (1999)/teater bangsawan, pemeran terbaik festival teater DKR (2000)/teater tradisi, Sutradara terbaik festival teater DKR (2000) dll. Menjadi narasumber, juri, pembaca puisi, fasilitator dalam berbagai kegiatan seni, sastra dan budaya baik nasional maupun internasional

KARYA BUKU: 
Suntin (buku puisi tunggal Goeboek Indonesia, 2011), Perempuan Bulan (buku puisi tunggal, Framepublising, 2016), Calung Penyukat (buku puisi tunggal, Imaji, 2019), Kotau (buku puisi tunggal, Tarebooks, 2020), Harmoniasi Masyarakat Rimbang Baling dan Alam (buku budaya dan tradisi, 2018), Cipang Warisan Leluhur yang (hilang) Nyata (buku budaya, tradisi, 2019), Sekelumit Sejarah Kerajaan Gunung Sahilan (buku sejarah, 2019), Tesso Nilo Berkarya Tanpa Batas (Konservasi, 2020)

KARYA TEATER (SEBAGAI SUTRADARA) 
Sutradara teater berjudul Abu (Riau, 2000), Peri Bunian (Pekanbaru, Jakarta (IKJ), Medan (2012), festival teater nasional (FTI) Jakarta (2012), Sengketa Cinta (Keliling Riau, 2013), Jalang (Pekanbaru, 2014, Menanti Purnama di Senapelan (2014), sutradara dan penulis naskah Nur Bakau (2016), sutradara dan penulis naskah Kunci (2017), sutrada dan penulis naskah Raung Cipang (2018-2019), sutradara dan penulis Naskah Semah Tanah (NTT, 2024), sutradaraa dan penulis naskah Malarung Nazar (2024), sutradara dan penulis naskah Datuk Pagar (2025).

KARYA TEATER DAN FILM (SEBAGAI PEMERAN/PELAKON) 
Pemeran teater naskah ‘Ku-yang’ (Surabaya, 1999), Pemeran ‘Masih Ada Kamar di Tepi Rel’, Pemeran ‘Harut Marut’, Pemeran ‘Putih Hitam Bersisa’, Pemeran ‘Mahkota Jiwa’, Pemeran ‘Sang Gelar’ (TIM Jakarta), Pemeran ‘Awan Berasap’, Pemeran ‘Kebebasan Abadi’ (2005), Pemeran ‘Dialog Orok’ (2008), Pemeran ‘Cinta Pedra’ (2014), Pemeran ‘Kura-kura dan Bekicot’ (2014), Pemeran Mak Joyah serial TV ‘Wak Atan’ ditayangkan RTV dan TVRI Riau (2000), PemeranMunah dalam film berjudul ‘Kemilau Mutiara Hijau’ sutradara Krisbiantoro di TV TPI (1998), pemeran Terpulang (Festival Tari Kontemporer, Sanggar Laksmana, Pekanbaru, 2024). ***



Baca Juga