KLIKMX.COM, PEKANBARU - Melly Mike, Rapper asal Amerika Serikat, menepati janjinya untuk datang ke Tepian Narosa, Teluk Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing). Guna menyaksikan langsung event Festival Pacu Jalur pada hari ini, Ahad (24/8/2025).

Diketahui, Sabtu (23/8/2025) Melly Mike, tiba di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, sekitar pukul 17.34 WIB. Setibanya, Kadis Pariwisata Provinsi Riau, Roni Rahmat berserta jajaran serta sepasang Bujang dan Dara Riau menyambutnya dengan langsung dipasangkan tanjak.

Kehadiran Melly Mike, sontak membuat suasana Bandara SSK II menjadi riuh. Beberapa warga tampak langsung mendekat untuk bersalaman dan meminta foto.

Melly Mike mengaku sangat bahagia bisa kembali ke Indonesia dan mengatakan negeri ini sudah seperti rumah kedua baginya. “Saya Indonesia. Saya sudah sering mengatakan bahwa saya cinta Indonesia seperti keluarga. Senang bisa berada di sini lagi,” ucapnya.

Tak hanya itu, ia juga menyampaikan rasa kagumnya pada tradisi Pacu Jalur yang akan disaksikannya langsung di Tepian Narosa, Kuantan Singingi, Ahad (24/8/2025). Menurutnya, tradisi ini bukan sekadar perlombaan, melainkan warisan budaya yang patut dibanggakan.

“Ini memberikan banyak energi dan semangat. Kita harus bangga punya warisan budaya seperti ini,” ungkap pelantun lagu Young, Black, and Rich itu.

Menariknya, Melly Mike bukan hanya akan tampil menghibur penonton lewat musiknya, tetapi juga berencana mencoba langsung sensasi mendayung di Pacu Jalur.

“Yea, saya akan melakukannya,'' ucapnya ketika ditanya apakah siap ikut mencoba jalur.

Seperti diketahui, lagu Young, Black, and Rich milik Melly Mike sempat viral di Indonesia setelah digunakan sebagai latar tarian bocah Pacu Jalur, Dikha, yang mendunia dengan tren “aura farming”. 

Perpaduan musik rap energik dengan gerakan tradisional itu membuat budaya Pacu Jalur semakin dikenal luas di kancah internasional. Hari ini, mata dunia akan kembali tertuju ke Bumi Lancang Kuning, Riau. 

Kehadiran Melly Mike di Tepian Narosa bukan hanya sekadar mengguncangkan pengunjung dengan penampilan dan musiknya, melainkan wujud kolaborasi budaya yang memperkuat citra Pacu Jalur sebagai warisan dunia yang hidup dan terus berkembang. ***