Anak Muda Ini Mampu Buat Jenderal Luhut Panjaitan Menangis

  • Selasa, 14 Juni 2022 - 11:05 WIB


WALAUPUN  pernah menjadi seorang prajurit dan pernah memimpin kesatuan tentara yang disegani, Jenderal (purn) Luhut Binsar Panjaitan ternyata tidak mampu menahan air matanya setelah menyaksikan produk yang dibuat seorang anak muda bernama Bene Dion Rajagukguk.
Luhut mengaku menitikkan air mata ketika menonton film Ngeri-ngeri Sedap yang digarap Bene Dion sebagai sutradara sekaligus penulis naskah. Pengakuan  itu terlihat dari video unggahan Bene Dion di Instagramnya, kemarin. Di unggahan itu Luhut dan istrinya sejenak ditanyai usai menonton film tersebut. Di Instagram itu Dion mengatakan, "Maafkan film kami, Oppung."
Saat kru bertanya apakah Luhut sempat terharu atau menangis, Luhut menyebut dia menitikkan air mata. Tetapi menurut Luhut, istrinya justru menangis terus. "Oh... Dia nangis terus," ujarnya tertawa sambil menunjuk ke arah istri yang berada di sampingnya.
"Kalau saya bilang kelasnya sudah high end. Artinya bukan film kacang-kacangan," ujar Luhut memuji film yang diproduseri Imajinari Visionari Film Fund itu.
Film Ngeri-ngeri Sedap langsung mendapat respons baik bagi masyarakat pecinta film Indonesia setelah resmi tayang di bioskop pada 2 Juni 2022 lalu. Tingginya respons itu terlihat dari jumlah penonton. Menurut Dion, sampai dengan hari Minggu lalu, Ngeri-ngeri Sedap sudah tembus lebih dari 1 juta penonton.
Film yang digarap penuh nuansa kehidupan orang Batak ini mengisahkan perjalanan keluarga yang memiliki empat anak. Pak Domu dan Mak Domu sangat risau dengan tiga anak laki-lakinya yang berada di perantauan tidak mau pulang. Sedangkan anak perempuannya tinggal di kampung bersama mereka sebagai pegawai negeri sipi.
Pak Domu pun mengatur siasat yang dituruti istrinya, agar bisa membuat ketiga anak mereka pulang. Apalagi ada pesta adat yang akan diadakan ibu Pak Domu yang mengharuskan cucu-cucunya hadir. Skenario pura-pura ingin bercerai pun dilakoni. Mereka akhirnya pulang dan bisa ikut menghadiri pesta adat neneknya.
Tetapi persoalan tidak berhenti di kepulangan anak-anak. Film ini kaya akan filosofi keluarga dan menggambarkan bagaimana keinginan seorang ayah tidak selalu cocok dilakukan kepada anak-anaknya apalagi jika melihat perubahan zaman.
Film ini diapresisasi karena sanggup memadukan situasi komedi, konflik, cerita sedih hingga suatu kebahagiaan. Ngeri-ngeri Sedap selain digarap dengan menampilkan keindahan Danau Toba juga mampu digarap secara alamiah, layaknya kehidupan sehari-hari orang Batak.
"Antusiasme penonton ini di luar ekspektasi kami. Karena Ngeri-ngeri Sedap sangat segmentif menggambarkan kehidupan orang Batak, namun jika dilihat dari jumlah penonton, film ini ternyata sangat diterima oleh penonton di luar suku Batak," kata Dion.(***)

 

HONDA ATAS




Baca Juga