- Beranda
- RIAUSTORIA
- Aksi Panggung Wakapolda Riau Baca Puisi Karya UAS 'Memikat' di Rumah Singgah Tuan Kadi
Sambut Hari Bhayangkara ke-79
Aksi Panggung Wakapolda Riau Baca Puisi Karya UAS 'Memikat' di Rumah Singgah Tuan Kadi
- Minggu, 22 Juni 2025 - 05:38 WIB
- Reporter : Hendra Bakti
- Redaktur : Armazi Yendra

KLIKMX.COM, PEKANBARU - Menyambut peringatan Hari Bhayangkara ke-79 yang digelar di Rumah Singgah Tuan Kadi, Kelurahan Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan, Pekanbaru, terasa spesial dengan penampilan Wakapolda Riau, Brigjen Pol Andrianto Jossy Kusumo SH MHan, naik ke panggung dan membacakan sebuah puisi berjudul "Ketika Jossy Menyendiri" karya Ustadz Abdul Somad (UAS), Sabtu (21/6/2025) malam.
Acara tersebut menjadi bagian dari rangkaian kegiatan seni budaya dan sosial yang diselenggarakan oleh Polda Riau. Berbagai lomba seperti pantun, puisi, syair, cipta lagu, hingga bakti sosial dan kesehatan turut memeriahkan peringatan yang terbuka untuk masyarakat umum.
Dengan latar Sungai Siak dan temaram cahaya lampu, Brigjen Jossy menyuarakan kegelisahan tentang rusaknya hutan dan punahnya satwa di bumi Melayu. Bait demi bait yang dilantunkan membentuk gambaran tentang alam yang terluka, budaya yang mulai memudar, dan manusia yang kian kehilangan arah.
"Ketika Meranti menjadi peti mati. Ketika Elang mengerang. Ketika Rajawali terikat tali. Ketika Gajah marah. Ketika Harimau dipukau," ucap aksi panggung Jossy dengan suara lantang dan bergetar sehingga menyentuh nurani dan 'memikat' para hadirin serta masyarakat yang berada di lokasi tersebut.
Puisi ini ditulis oleh UAS dalam perjalanan malam dari Palangkaraya menuju Tumbang Samba. Lewat karyanya, UAS ingin menggugah kesadaran bahwa kerusakan lingkungan bukan hanya ancaman fisik, tetapi juga sebuah kehilangan nilai budaya.
Pesan yang disampaikan, agar manusia kembali pada prinsip Melayu: merawat, membimbing, dan mengajak dalam kebaikan. "Pohon dimohon, kayu dirayu. Merangkul tidak memukul. Mengajak tidak mengejek. Bismillah kaki melangkah," lanjut pentolan Alumni Akpol 1992 ini membacakan bait puisi yang penuh makna tersebut.
Prosesi acara yang berlangsung dengan suasana hangat dan rasa kebersamaan itu tampak dihadiri oleh Kapolda Riau Irjen Dr Herry Herjawan SIK MH MHum, Wali Kota Pekanbaru H Agung Nugroho SE MM, Tokoh Nasional Rocky Gerung, jajaran pejabat utama Polda Riau, Forkopimda Riau, tokoh adat, budayawan, pelajar, serta masyarakat umum yang antusias mengikuti kegiatan.
Usai membacakan puisi, Brigjen Jossy menyampaikan bahwa menjaga hutan bukan semata tugas aparat atau pemerintah, melainkan panggilan moral bagi semua masyarakat, khususnya anak negeri Melayu. "Ini bukan hanya tugas negara, ini adalah warisan dan tanggung jawab kita bersama. Kita tidak bisa membiarkan alam kita hilang tanpa berbuat apa-apa," tegas mantan Densus 88 Antiteror Mabes Polri itu mengakhiri.
Melalui kegiatan ini, Polda Riau membuka ruang pertemuan yang unik antara seni, budaya, dan pengabdian kepada masyarakat. Tidak sekadar perayaan, tetapi juga seruan tulus untuk menjaga lingkungan agar Riau tetap hijau dan jati diri Melayu tetap hidup di masa depan. ***