Melihat Nyata Hutan Lindung yang Tak Dilindungi (1)

Bukit Tabandang Disikat Perambah dari Sumbar, Kuansing Krisis Hutan

  • Senin, 09 Januari 2023 - 08:40 WIB


Kami pun kembali berjalan menyeberangi sungai itu, dan betapa terkejutnya ketika kami melihat di sisi kiri jalan yang lokasinya menurun, terdapat seonggok kayu jenis banio ukuran sangat besar. Di atasnya ada chainsaw merk STIKL. Dea pun langsung turun ke onggokan kayu besar itu. Dan benar Dea akhirnya melihat camp penebang tak jauh dari onggokan pohon itu.

''Pohon banio ini baru ditebang, ini sangat besar. Makanya mereka memotongnya di sini. Sebelum diangkut oleh mobil pengangkut besar,'' terang Dea.


Menurut Dea, pelaku perambah hutan Bukit Tabandang ini diduga berasal dari Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Sekitar 10 kilometer dari jalan baru itu, menurut Dea ada pintu jalan masuk para pelaku perambah, yakni di daerah Banjar Tengah dan Lubuk Kapiek, Kecamatan Kamang Baru, Kabupaten Sijunjung.


Dea pun berharap agar ada tindakan kongkret dari pihak gubernur dan Kapolda Riau serta aparat terkait, untuk menghentikan aksi pembalakan liar di hutan lindung Bukit Tabandang ini. Karena ekosistim yang ada disekitarnya sudah sangat terancam karena terus digerus oleh pelaku perambah hutan asal Sumbar ini.

Untuk diketahui, hutan lindung Bukit Batabuh terbentang di wilayah Kabupaten Kuantan Singingi dan Kabupaten Inderagiri Hulu, Provinsi Riau hingga masuk sebagian ke wilayah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Kini kondisi Bukit Batabuh sudah sangat memprihatinkan.

Pada bentang alam seluas 82.300 hektare ini nyaris tidak ditemukan lagi tutupan hutan. Kawasan Bukit Betabuh telah diluluhlantakkan deforestasi atau perambahan hutan melalui illegal logging.
Bukit Betabuh telah kehilangan fungsi ekologi. Ini disebabkan maraknya berbagai aktivitas penyerobotan di Bukit Betabuh. Bahkan kini, luas Bukit Betabuh berkurang dari 82.300 hektare menjadi 25.000 hektar.


Bahkan menurut Kepala UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kabupaten Kuansing, Abriman beberapa waktu lalu, kawasan hutan lindung Bukit Betabuh tinggal sekitar 10 ribu hektare lagi yang belum ditanam. Sisanya, sudah ditanami karet dan sawit. Rata-rata perorangan yang menguasai lahan-lahan bekas areal hutan lindung tersebut.(***/bersambung)



Baca Juga