- Beranda
- X-Travelling
- Konon Bisa Membuat Awet Muda, Cermin Permaisuri dan Komet di Istana Siak Jadi Incaran IKWI
Ladies Program Rangkaian HPN 2025 dan HUT ke-79 PWI
Konon Bisa Membuat Awet Muda, Cermin Permaisuri dan Komet di Istana Siak Jadi Incaran IKWI
- Selasa, 11 Februari 2025 - 13:48 WIB
- Redaktur : Armazi Yendra
![Konon Bisa Membuat Awet Muda, Cermin Permaisuri dan Komet di Istana Siak Jadi Incaran IKWI](https://klikmx.com/foto_berita/53-img-20250211-wa0089.jpg)
KLIKMX.COM, SIAK - Irama musik klasik karya Mozart mengalun saat pegawai Istana Siak mengoperasikan 'Komet' di hadapan ibu-ibu anggota Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) dari sejumlah provinsi di antaranya DKI Jakarta, Jawa Barat, Sulawesi Tenggara, Jambi dan lainnya yang mengikuti Ladies Program, Sabtu (8/2/2025) lalu.
Seketika itu sontak para ibu-ibu terdiam lalu sibuk mengambil gambar dan video dengan kamera handphone (HP) masing-masing.
Konon alat musik semacam gramofon yang dibawa oleh Sultan Siak ke XI bernama Sultan Assyaidis Syarif Hasyim Abdul Jalil dari Jerman hanya ada dua di dunia saat ini. Satu berada di Jerman tapi sudah tidak bisa dioperasikan, dan satu lagi ada di Istana Siak yang masih terjaga hingga kini.
Komet memiliki berupa piringan yang terbuat dari besi yang berbentuk lingkaran yang menghasilkan suara musik.
Alat ini tidak berbeda jauh dengan gramofon, untuk memainkan alat musik yang dibawa ke Siak sejak 1896 ini harus diputar secara manual terlebih dahulu.
Tak hanya Wolfgang Amadeus Mozart, instrumen klasik dari komponis terkenal dunia seperti Ludwig van Beethoven, Bach dan Richard Strauss dapat didengarkan dalam piringan dari baja tersebut.
Untuk menghasilkan suara yang indah dan merdu, piringan baja ini dilubangi sedemikian rupa, sehingga saat bagian dari Komet menyentuh lubang akan keluar nada-nada.
Di dalam alat musik tersebut tertulis penjelasan: "Komet, sejenis musik gramopon piringnya terbuat dari baja yang terdiri dari musik-musik instrumen klasik Jerman abad VIII ciptaan komponis terkenal Beethoven, Mozart, dan Strauss dibawa oleh Sultan Siak XI tahun 1896 dari lawatannya ke Eropah."
Diperkirakan piringan dari baja tersebut beratnya mencapai 5 Kg, tinggi alat musik ini mencapai 3 meter dan lebar sekitar 90 cm.
Komet menjadi satu di antara koleksi barang-barang peninggalan Kerajaan Siak. Benda lain yang mencuri perhatian para ibu adalah cermin permaisuri.
Cermin milik Permaisuri I Tengku Agung yang berada di ruang pertemuan istana ini disebut juga cermin awet muda. Cermin dari kristal itu dipercaya konon bisa membuat siapa pun yang bercermin akan awet muda.
Peserta Ladies Program yang merupakan rangkaian Hari Pers Nasional 2025 dan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) berebut mengabadikan foto diri di depan cermin kristal ini dengan bantuan pegawai Istana Siak.
Tiap orang berpose cantik dengan ekspresi berbeda di depan cermin peninggalan permaisuri Sultan Siak tersebut. Sejumlah barang-barang peninggalan Kerajaan Siak juga tak luput dari perhatian para ibu-ibu.
Istana yang dibangun pada tahun 1889 ini terdapat berbagai koleksi lain di dalamnya di antaranya replika mahkota kerajaan Siak, koleksi senjata yang dahulu digunakan oleh raja, alat musik gramofon, misteri brankas istana, baju jubah, keris, pedang, lembing, patung pualam, simbol elang hitam, meriam buntung, ruang perjamuan tamu, foto-foto dan lainnya.
Memang, Istana yang memiliki nama lain Asyeriyah Hasyimiah ini merupakan objek wisata yang jadi andalan Kabupaten Siak, Provinsi Riau.
Seperti dituturkan Efendi SPd, pegawai fungsional Dinas Pariwisata Kabupaten Siak. Dikatakannya, Siak memang gencar mengembangkan wisata. Sejumlah objek wisata baru terus dibangun dan dipercantik untuk menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke kabupaten ini.
Terbukti sejak berakhirnya Covid-19, wisatawan yang berkunjung ke Siak melonjak. Pada tahun 2024 meningkat signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Meski Istana Siak tetap jadi favorit, objek wisata lain juga tak kalah menarik, seperti Istana Peraduan yang menjadi tempat peristirahatan Sultan Siak, masjid tua dan makam Sultan Syarif Kasim II, taman dan lift Jembatan Tengku Agung Sultana Latifah, tepian Sungai Jantan, Tangsi Belanda serta sky walk. Dan semua objek wisata itu sudah dikunjungi ibu-ibu IKWI yang mengikuti Ladies Program.
" Lift di Jembatan Tengku Agung Sultana Latifah dan Sky Walk merupakan objek wisata baru yang terus dipercantik dan terbukti menarik perhatian para wisatawan," ucap Efendi.
Kehadiran ibu-ibu IKWI ke sejumlah objek wisata di Kabupaten Siak juga disambut hangat oleh Kabid Informasi Komunikasi Publik dan Statistik di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Siak, Wendi Lasta Febrian SE.
Wendi berharap kehadiran ibu-ibu IKWI dari sejumlah provinsi di Indonesia di Siak bisa menjadi ajang promosi untuk memperkenalkan Siak. Bahwa di Siak ada Istana Siak, Tangsi Belanda, makam para sultan dan situs-situs sejarah yang membuat Siak dijuluki Negeri Istana.
"Besar harapan kami bahwa apa yang ada di Siak ini seperti objek wisata, situs-situs sejarah dapat dipublikasikan secara masif sehingga dapat mengajak seluruh masyarakat di luar Siak agar dapat berkunjung ke Kabupaten Siak," ujarnya seraya menambahkan pihaknya bersama Dinas Pariwisata Siak menyambut baik kehadiran ibu-ibu IKWI di Siak.
Wendi juga mengucapkan Selamat Hari Pers Nasional dan HUT ke-79 PWI tahun 2025. Ia mengatakan, selama ini hubungan yang terjalin dengan para wartawan yang bertugas di Kabupaten Siak cukup baik.
"Untuk Kominfo, hubungan dengan kawan-kawan wartawan terjalin baik. Selama ini kawan-kawan wartawan turut mendukung kegiatan dan program-program Pemkab Siak yang direncanakan dan dijalankan oleh Pak Bupati lewat publikasi yang dilakukan. Ke depan kita berharap lebih intens lagi memberitakan kegiatan maupun wisata yang ada di Kabupaten Siak," urainya.
Mendapat sambutan yang cukup hangat, Ketua IKWI Riau yang juga menjadi panitia Ladies Program, Hj Fatia Ulfah MSi mengucapkan terima kasih kepada Bupati Siak Drs H Alfedri MSi dan jajaran.
Dituturkan Fatia, Ladies Program merupakan rangkaian peringatan Hari Pers Nasional dan HUT ke-79 PWI di tahun 2025 ini yang diikuti oleh istri-istri pengurus dan anggota PWI yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) perwakilan sejumlah provinsi di tanah air.
Ladies Program memang acara khusus untuk perempuan. "Jadi saat bapak-bapak mengikuti acara seminar, workshop, para ibu punya acara sendiri, kita jalan-jalan sambil menambah wawasan dari daerah yang kita kunjungi," ujar Fatia.
Terkait lokasi Ladies Program ke Siak, karena selama ini Siak sudah populer dan memiliki banyak pilihan objek wisata yang menarik.
Selain itu, kabupaten yang berjuluk Kota Istana ini juga banyak memiliki situs-situs sejarah dan peninggalan Kesultanan Siak. Diharapkan dengan kunjungan ini, ibu-ibu IKWI memiliki pengalaman dan wawasan baru sehingga bisa memperkenalkan Siak saat kembali ke daerah masing-masing.
Untuk menuju Istana Siak dan sejumlah objek wisata lain di Negeri Istana dapat ditempuh sekitar tiga hingga empat jam dari Kota Pekanbaru, Riau. (*)