Pemprov Riau Gelar FGD, Bangsa Butuh Orang dengan Mental dari Pondok Pesantren

  • Selasa, 30 April 2024 - 15:21 WIB


KLIKMX.COM, PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema pengembangan pondok pesantren yang ada di Riau, Selasa (30/4/2024.

FGD ini digelar di Ruang Rapat Kenanga Kantor Gubernur Riau. Dengan menghadirkan Asisten III Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau Elly Wardhani dan Kepala Bagian Bina Mental dan Spiritual Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Provinsi Riau Sapuan Muhajir.


Pelaksanaan FGD ini untuk mencari sinkronasi kebijakan kesejahteraan rakyat bidang kepemudaan, olahraga, kebudayaan, dan pariwisata tahun 2024 dapat membentuk santri unggulan. 


Kepada peserta, Elly meminta FGD jangan hanya hasil usulannya saja diberikan ke OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait, tapi tidak ada tindak lanjutnya. 

“Diharapkan melalui FGD ini bisa membentuk santri unggul di Provinsi Riau,” harap Elly Wardhani.

Menurutnya, pemerintah daerah (Pemda) dapat mendukung pengembangan pesantren ke arah yang lebih baik, dengan memberikan kontribusi fasilitas berbasis teknologi yang sangat dibutuhkan.


“Tentunya hal ini menjadi salah satu kewenangan yang bisa diberikan oleh Pemda,” sebut Elly.

Peran Pemda, lanjut Elly, juga sebagai payung hukum dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia yang mandiri dan berkemampuan. Sehingga, ke depannya para santri nantinya akan menjadi masyarakat yang berakhlak dengan dasar agama yang kuat.

“Kalau hanya pintar saja atau berhasil saja, namun tidak berakhlak, tidak ditopang dasar agama, bisa jadi hidupnya sia-sia,” lanjut Elly.

Karena itu melalui FGD ini, diharapkan pihak Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bisa menjadi wadah bertukar pikiran, saling memberi masukan, dan menambah wawasan dan didapat kesimpulan yang konkret secara pasti.

Kepala Bagian Bina Mental dan Spiritual Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Provinsi Riau Sapuan Muhajir menyimpulkan saat ini telah terjadi pertumbuhan yang cukup signifikan.

Menurut catatannya, saat ini di Riau sudah berdiri lebih dari 500 pondok pesantren yang tersebar di berbagai daerah. 

Sapuan berpendapat butuh komitmen bersama antar lintas sektoral untuk bersinergi dan berkolaborasi. Sehingga, pemecahan masalahan dalam pemerintahan di bidang kepemudaan, olahraga, kebudayaan, dan pariwisata dapat terwujud.

Sapuan melanjutkan, bahwa umumnya seseorang mendengar kata pesantren, mereka akan memikirkan hal seperti berebut kamar mandi, santri yang sakit kulit, dan hal-hal yang kurang menyenangkan lainnya. Namun, kenyataannya pesantren lebih dari sekadar itu.

“Kita hidup tidak sebatas pendidikan tinggi, pemimpin hebat bukan hanya kemampuannya mengatur sesuatu, tapi dilandasi dengan akhlak yang baik. Bangsa kita butuh orang dengan mental dari pondok pesantren,” pungkas Sapuan. ***

 



Baca Juga