Buktikan Omongan, Kapolda Riau Irjen Herry Langsung Pecat Personel Terlibat Narkoba
- Rabu, 26 Maret 2025 - 14:13 WIB
- Reporter : Hendra Bakti
- Redaktur : Armazi Yendra

KLIKMX.COM, PEKANBARU - Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan langsung membuktikan omongannya dengan memecat tidak dengan hormat (PTDH) langsung oknum anggotanya bernama Brigadir Polisi Kepala (Bripka) Yogi Saputra, karena terlibat narkoba secara in absensia, di halaman Mapolda Riau, Pekanbaru, Rabu (26/3/2025).
Selain itu, dalam kesempatan ini Kapolda juga memberikan penghargaan (Award) kepada tiga anggota Ditresarkoba Polda Riau yang berhasil melakukan pengungkapan kasus besar.
“Kami tidak akan mentolerir anggota yang terlibat narkoba, baik dari hasil tes urine maupun pengembangan kasus. Jika terbukti, akan langsung diberhentikan,” tegas Irjen Herry usai apel di Mapolda Riau.
Sambung Kapolda, sebagai ujung tombak leading sektor bersih-bersih. Ditresnarkoba dan Bid Propam Polda Riau melakukan pengecekan tes urine pada semua personelnya.
Irjen Herry menegaskan Polda Riau akan terus melakukan pembersihan internal untuk memastikan aparat penegak hukum bersih dari narkoba sebelum menegakkan hukum kepada masyarakat.
“Personel harus bersih dulu, baru kita bisa menindak peredaran narkoba di luar,” tegas Kapolda.
Dalam apel tersebut, Kapolda juga mengajak seluruh elemen pemerintah, baik provinsi maupun kabupaten, untuk bersama-sama berkomitmen tidak terlibat dalam peredaran narkoba.
Kapolda menganalogikan tunas yang tumbuh, yang harus bersih agar generasi mendatang tidak terkontaminasi oleh narkoba.
Sebagai contoh tindakan tegas, secara simbolis Kapolda memecat Yogi Saputra, seorang mantan personel yang telah divonis enam tahun penjara akibat kasus narkoba.
“Ini bukti bahwa kami serius. Polda Riau ingin dipercaya masyarakat, dan kami terbuka terhadap kritik yang membangun,” ujarnya.
“Tolong sampaikan kepada seluruh masyarakat kita lagi bersih-bersih, kita sudah memberhentikan personel kita yang terlibat langsung narkoba dan kita ingin dipercaya seluruh masyarakat Riau bersama juga bisa mengawasi ke depannya,” pinta Kapolda.
Kapolda menegaskan, ia tidak anti terhadap kritik demi kemajuan Provinsi Riau. ''Kita menerima kritik untuk membangun. Kritik bentuk kesadaran bagaimana kita mengembangkan fikiran bentuk dialektika adanya diskursus atau diskors bisa membuat satu negara, provinsi bisa berkembang,” pungkasnya. ***