Saat Banyak Negara Terancam Bangkrut, Indonesia Kok Bisa Tetap Tangguh?
- Selasa, 16 Agustus 2022 - 18:28 WIB
- Reporter : Fopin A Sinaga
- Redaktur : Yendra
“Bahkan sampai di pertengahan tahun 2022 ini, apbn juga surplus Rp106 triliun. Oleh karena itu pemerintah mampu memberikan subsidi BBM, elpiji dan subsidi listrik sebesar Rp502 triliun di tahun 2022 ini agar harga BBM di masyarakat tidak melambung tinggi. Selain itu ekonomi berhasil tumbuh positif di angka 5,44 persen pada kuartal II 2022 ini. Neraca perdagangan juga surplus selama 27 bulan berturut-turut dan di semester 1 trahun 2022 ini surplusnya sekitar Rp364 triliun. Capaian tersebut patut kita syukuri, fundamental ekonomi kita tetap sangat baik di tengah ekonomi dunia yang sedang bergolak. Di satu sisi kita memang harus tetap waspada dan hati-hati, namun di sisi lain agenda-agenda besar bangsa harus terus kita lanjutkan untuk meraih Indonesia maju,” katanya.
Disebutkannya pula, dalam menghadapai pandemi covid yang melanda seluruh dunia, bangsa Indonesia menunjukkan diri sebagai bangsa yang tangguh. Masyarakat dusun, masyarakat kampung saling melindungi dan saling berbagi. Ulama, tokoh agama dan tokoh adat aktif mendampingi masyarakat. Organisasi sosial, keagamaan bergerak cepat membantu masyarakat. Tenaga kesehatan, TNI dan Polri dan jajaran birokrasi saling bersinergi bersama-sama, bergotongroyong bersama-sama dan lembaga-lembaga negara juga mendukung pemerintah dalam menghadapi ketidakpastian ini.
“Kalau kita mampu mengelola pandemi dengan baik, berarti kita juga Insya Allah pasti mampu mengelola agenda-agenda besar lainnya dengan baik pula. inilah kekuatan pertama kita untuk membangun Indonesia. Kekuatan besar Indonesia lainnya adalah kekayaan alam yang melimpah. jika dikelola secara bijak dan berkelanjutan syaratnya satu harus dihilirkan dan diindustrialisasikan di dalam negeri agar nilai tambah bisa maksimal untuk kepentingan nasional. Hal ini akan membuka lapangan kerja meningkatkan ekspor, menghasilkan devisa, mendapatkan pendapatan negara dan pertumbuhan ekonomi. Kekuatan ketiga adalah bonus demografi, jumlah penduduk yang sangat besar dan didominasi anak-anak muda yang produktif serta daya beli masyarakat yang terus meningkat akan menjadi motor penggerak ekonomi kita,” ujar presiden.(***)
- 1
- 2