MAKAN BERGIZI GRATIS
Lebih 1.000 Orang Keracunan MBG di Sumatera, Pemerintah Tutup Sementara SPPG
- Minggu, 28 September 2025 - 16:50 WIB
- Redaktur : Oce E Satria

KLIKMX.COM, JAKARTA - Lebih seribu orang mengalami keracunan setelah mengkonsumsi menu makan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat sepanjang periode Januari hingga September 2025, tercatat 1.307 korban ditemukan di wilayah I Sumatera, termasuk di Kabupaten Lebong, Bengkulu, dan Kota Bandar Lampung, Lampung.
Sementara di wilayah II Pulau Jawa, ada 41 kasus dengan 3.610 penerima MBG yang terdampak, dan di wilayah III di Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, Bali, dan Nusa Tenggara ada 20 kasus dengan 997 penerima MBG yang terdampak.
Buruknya cara kerja pengelola dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) membuat pemerintah mengambil keputusan untuk menutup sementara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pengelola dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang bermasalah menyusul kasus keracunan di sejumlah daerah.
Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan memastikan kebijakan itu diambil sekaligus untuk evaluasi dan investigasi.
“SPPG yang bermasalah ditutup untuk sementara dilakukan evaluasi dan investigasi,” ucap Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan, dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Minggu (28/9/2025).
Sejumlah faktor akan dievaluasi, antara lainb faktor kedisiplinan, kualitas, dan kemampuan juru masak.
“Tidak hanya di tempat yang terjadi, tetapi di seluruh SPPG,” tegas Zulhas.
Karena itu, pemerintah akan mewajibkan SPPG untuk mensterilisasi seluruh alat makan, termasuk memperbaiki proses sanitasi, khususnya terkait kualitas air dan alur limbah.
Hasil evaluasi Badan Gizi Nasional (BGN) yang disampaikan pada jumpa pers di Jakarta, Jumat (26/9/2025), BGN menrcatat 70 insiden keamanan pangan, termasuk insiden keracunan, dan 5.914 penerima MBG terdampak.
Disebutkan, penyebab utama keracunan adanya kandungan beberapa jenis bakteri yang ditemukan, yaitu e-coli pada air, nasi, tahu, dan ayam.
Tak hanya itu, juga ditemukan staphylococcus aureus pada tempe dan bakso, salmonella pada ayam, telur, dan sayur, bacillus cereus pada menu mie, dan coliform, PB, klebsiella, proteus dari air yang terkontaminasi.
Misalnya, kasus yang ditemukan di Jawa Barat. Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat mengungkapkan bahwa bakteri Salmonella dan Bacillus Cereus menjadi penyebab utama keracunan makanan pada sejumlah siswa di Kabupaten Bandung Barat baru-baru ini.
Menukil dari Antara, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Labkesda Dinas Kesehatan Jawa Barat dr Ryan Bayusantika Ristandi menyampaikan bahwa bakteri ditemukan dari sampel makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diperiksa tim laboratorium.
"Hasil pemeriksaan kami menunjukkan adanya bakteri pembusuk yakni Salmonella dan Bacillus Cereus yang berasal dari komponen karbohidrat dalam makanan," kata Ryan di Bandung, Minggu (28/9/2025).
MBG di Pekanbaru Aman
Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho memastikan proses penyediaan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi pelajar di Pekanbaru, higenis dan aman dikonsumsi.
Hal tersebut disampaikannya setelah melakukan sidak ke dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Marpoyan Damai 2, bersama Balai Besar POM Kota Pekanbaru, Kamis (25/9/2025).
Wali Kota dan rombongan melihat langsung proses penyediaan MBG di dapur SPPG. Hasilnya, Walikota Agung memastikan proses penyediaan menu MBG di dapur tersebut dipastikan higienis.
"Kita sudah cek, dapur kering, dapur basah, tempat masak dan tempat packingnya sangat higienis," jelasnya.
Ia menyebut bahwa pemerintah kota bekerjasama dengan Balai Besar POM di Kota Pekanbaru dan instansi terkait rutin memantau aktivitas dapur di SPPG untuk memastikan kualitas makanan yang diberikan.
“Sampai hari ini masih berjalan baik dan tidak ada laporan keracunan,” katanya.
Saat ini program MBG di Pekanbaru sudah berlangsung sembilan bulan dan telah melayani ribuan pelajar. **