Masyarakat Tumpah Ruah Ikuti Karhutla Fun Run 2025, Sinergi Kolaboratif Menjaga Tuah dan Marwah Riau
- Minggu, 13 April 2025 - 10:00 WIB
- Reporter : Hendra Bakti
- Redaktur : Armazi Yendra

KLIKMX.COM, PEKANBARU - Ribuan masyarakat tumpah ruah di Jalan Gajah Mada, Pekanbaru, Ahad pagi (13/4/2025), dalam mengikuti kegiatan Karhutla Fun Run 2025, yang menggabungkan semangat kolaboratif, olahraga, edukasi, dan kampanye lingkungan untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau.
Event ini digelar serentak di 12 kabupaten/kota se-Riau, sebagai bentuk kesadaran kolektif dan sinergi lintas sektor dalam melawan ancaman karhutla yang selama ini menghantui Bumi Lancang Kuning.
Kapolda Riau, Irjen Dr Herry Heryawan SH SIK MH MHum menjelaskan, kegiatan ini tidak hanya sekadar ajang lari, kegiatan ini menjadi panggung kolaborasi antara TNI-Polri, pemerintah daerah, Manggala Agni, dunia usaha, komunitas, pelajar, dan mahasiswa.
Mengusung tema "Melindungi Tuah, Menjaga Marwah", Karhutla Fun Run 2025, lanjut Kapolda, bertujuan menekankan pentingnya pelestarian lingkungan sebagai bentuk menjaga berkah alam Riau (tuah) dan kehormatan masyarakatnya (marwah). Filosofi ini menyiratkan bahwa karhutla bukan sekadar ancaman ekologis, tapi juga kerusakan martabat daerah di mata bangsa dan dunia.
“Kegiatan ini adalah bentuk nyata kolaborasi semua pihak. Tidak hanya TNI-Polri dan pemerintah, tapi juga masyarakat, komunitas, pelajar dan pelaku usaha. Kita ingin membangun kepedulian lingkungan yang berkelanjutan, apalagi menjelang musim kemarau,” kata Jendral bintang dua pentolan Alumni Akpol 1996 ini.
Pantauan di lokasi, kegiatan ini juga menghadirkan berbagai aktivitas menarik seperti booth informasi, banner interaktif, pembagian leaflet edukatif, hingga kampanye digital melalui media sosial.
''Keterlibatan generasi muda menjadi fokus utama, agar pesan-pesan penting tentang pencegahan karhutla tersampaikan dengan cara yang kreatif dan mudah dipahami,” ungkap Kapolda.
Karhutla Fun Run 2025 bukan hanya ajang olahraga, melainkan bagian dari upaya membangun sistem deteksi dini berbasis masyarakat. Di mana, masyarakat diajak aktif melaporkan potensi karhutla di lingkungannya serta membentuk komunitas peduli lingkungan, mulai dari sekolah, kampus, hingga kawasan perumahan.
“Mudah-mudahan kegiatan hari ini membuat masyarakat Riau sadar dan peduli lingkungan,” harap Kapolda.
Gubernur Riau, Abdul Wahid, menambahkan, bahwa kegiatan ini memiliki makna strategis jangka panjang.
“Kegiatan seperti ini tak boleh berhenti di sini. Ini adalah upaya menggugah kesadaran bersama. Kita orang Melayu, orang Riau, jangan sampai membuat orang lain susah karena asap,” cetusnya.
Ia juga menambahkan bahwa Pemprov Riau telah mendaftarkan hak cipta kegiatan ini ke Kementerian Hukum dan HAM sebagai bentuk komitmen keberlanjutan, sekaligus langkah awal menuju penyelenggaraan Jambore Karhutla yang akan melibatkan negara tetangga.
"Ini adalah pesan bahwa kita siap menjaga marwah dan tidak akan mengulang kesalahan masa lalu," tegasnya dengan penuh harapan.
Abdul Wahid mengungkapkan, bukan hanya kita yang tinggal di sini susah, baik itu dari kesehatan, baik itu aktivitas ekonomi.
“Kalau kesehatan tentunya, asma dan segala macamnya. Ekonomi tentu akan terhambat, jarak pandang akan terhambat. Kita pernah mengalami jarak pandang sampai dua meter tiga meter. Belum lagi hal-hal lain yang merugikan negara tetangga,” jelas Gubri.
“Jadi nantinya kegiatan jambore ini akan diikuti negara tetangga, bahwa ini lah harapan kita persiapan kita. Teman-teman negara diseberang sana jangan khawatir, bahwa inilah persiapan kita menjaga marwah,” sambung Gubri.
Dalam aspek penegakan hukum, kata Gubri, pemerintah provinsi telah berkoordinasi dengan Polda dan Kejaksaan Tinggi.
“Siapa pun yang terbukti melakukan pembakaran hutan dan lahan akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” tegas Gubri lagi mengakhiri. ***