Tak Bisa Menjabarkan Dituntut
Pekanbaru Masuk Daftar Kota dengan Skor Toleransi Rendah, Anggota DPRD Ini Minta Klarifikasi
- Kamis, 29 Mei 2025 - 07:00 WIB
- Reporter : Noviyanti
- Redaktur : Armazi Yendra

KLIKMX.COM, PEKANBARU - Lembaga riset SETARA Institute merilis daftar 10 kota dengan skor Indeks Kota Toleran (IKT) terendah berdasarkan pengamatan selama tahun 2024.
Dalam daftar tersebut, Kota Pekanbaru berada di posisi kelima. Informasi ini mencuat setelah hasil riset tersebut dipublikasikan oleh salah satu media nasional, dan memicu tanggapan dari berbagai pihak di daerah.
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Kota Pekanbaru dari Fraksi PDI Perjuangan, Zulkardi, menyampaikan keprihatinannya. Ia mempertanyakan dasar dan metodologi riset yang dilakukan oleh SETARA Institute sehingga Pekanbaru dinyatakan memiliki skor toleransi yang rendah.
“Kita minta mereka harus ada dasar dan kajiannya mengapa Pekanbaru masuk dalam hasil risetnya. Kalau mereka tidak bisa menjabarkan, kita akan tuntut. Dengan adanya berita seperti ini bisa menimbulkan kegaduhan di Pekanbaru,” tegas Zulkardi.
Zulkardi menambahkan, selama ini kehidupan masyarakat di Pekanbaru berlangsung secara damai dan harmonis, terutama dalam konteks keberagaman agama dan suku. Ia menilai, hasil survei seperti ini perlu dikaji secara lebih mendalam agar tidak menimbulkan persepsi yang keliru di tengah masyarakat.
“Selama ini kita kan damai-damai saja. Tidak ada permasalahan. Kok bisa hasil dari survei masuk ke 10 daftar tersebut,” ujarnya.
Menurut Zulkardi, penyebaran informasi seperti ini berpotensi menimbulkan keresahan dan salah paham di tengah masyarakat multikultural. Oleh karena itu, ia meminta ada klarifikasi resmi dari pihak lembaga riset untuk menjelaskan parameter yang digunakan dalam penilaian.
“Kita hidup berdampingan secara harmonis di antara umat beragama. Kita akan minta klarifikasi apa dasarnya. Isu ini tidak bisa dianggap sepele karena menyangkut hubungan beragama serta ras dan suku yang ada di Pekanbaru,” lanjutnya.
Meski begitu, Zulkardi juga mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi. Ia menegaskan pentingnya menjaga kondusivitas serta merawat semangat kebersamaan dan toleransi antarwarga.
“Kalau dibuat framing Pekanbaru intoleran itu sangat luar biasa, padahal selama ini tentram, damai, dan menjunjung tinggi semangat Bhinneka Tunggal Ika,” pungkasnya. ***