Cegah Penyakit Menular, Lapas Pekanbaru Cek Kesehatan dan Tes HIV/AIDS ke Warga Binaan

  • Kamis, 22 Mei 2025 - 12:02 WIB

KLIKMX.COM, PEKANBARU - Dalam upaya menjaga kesehatan dan mencegah penyebaran penyakit menular, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru bekerja sama dengan Puskesmas Sapta Taruna menggelar penyuluhan serta pemeriksaan kesehatan bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP), Rabu (21/5/2025). 

Kegiatan ini difokuskan pada pemeriksaan Voluntary Counseling and Testing (VCT) bagi WBP baru dan pemeriksaan Viral Load bagi warga binaan yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA).

HONDA 2025

Kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan yang dilakukan oleh tim medis Lapas bersama tenaga kesehatan dari puskesmas ini sebagai bentuk deteksi dini risiko HIV/AIDS. 


Dokter Lapas Pekanbaru, Handayani menjelaskan, kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen lapas dalam memberikan layanan kesehatan yang merata dan bermutu, terutama di lingkungan tertutup seperti lapas yang memiliki potensi tinggi penularan penyakit.

“Pemeriksaan VCT memiliki peran krusial dalam pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS. Melalui tes ini, WBP dapat mengetahui status kesehatannya sejak dini. Bagi yang positif, langkah penanganan medis bisa segera dilakukan, termasuk terapi ARV,” ujar dr Handayani, dokter Lapas Pekanbaru.

Dalam kegiatan ini, WBP yang telah terdiagnosis sebagai ODHA juga menjalani tes Viral Load—sebuah uji laboratorium untuk mengukur jumlah virus HIV dalam darah. Tes ini penting untuk memantau efektivitas pengobatan antiretroviral (ARV) dan sejauh mana sistem imun mampu mengendalikan virus.


Menurut dr Handayani, jika hasil tes menunjukkan Viral Load yang rendah atau tidak terdeteksi, maka pengobatan dinilai efektif dan risiko penularan kepada orang lain menjadi sangat rendah.

Kepala Lapas Kelas IIA Pekanbaru Erwin Simangunsong menegaskan, kegiatan seperti ini akan terus dilakukan secara berkala sebagai bentuk tanggung jawab lembaga dalam menjamin hak kesehatan setiap warga binaan.

“Kami ingin memastikan bahwa semua WBP, terutama yang baru masuk, mendapatkan akses yang adil terhadap layanan kesehatan, termasuk skrining penyakit menular seperti HIV/AIDS,” tuturnya. ***



Baca Juga