Touring Flashback Gowes Keliling Riau

Mengayuh Mimpi Memutari Tanah Melayu (1)

  • Selasa, 13 November 2018 - 15:43 WIB


Catatan: Efendi Muis


Bismillahirrahmanirrahim


Batas Mimpi



Maafkan jika mimpi ini, telah membuat kalian risau dan gelisah ibunda terhebatku Hj.Indrawati, istri tercintaku Mar Lina serta anak2ku Fzl dan Aql, juga abang/kakak/adik Juniardi, Raudatuljanah Raudah, Ernita Dedi K Rs Kurniawan, Evi Herawati Phalidno, Buyung Juli Evi Busana dan seluruh Keluarga Hj.Indrawati dan Hj.Ramalis (mertua)

Mimpi ini tidak untuk menggapai prestasi, sensasi bahkan juara, dan juga tidak untuk mencari pencitraan diri atau apapunlah namanya.

Hanya sekadar bersepeda...
Bertualang menyusuri titik-titik lintasan di Bumi Melayu. Menggowes memeras keringat, sembari menikmati keindahan Riau di sepanjang perjalanan.


Begitu besarnya rasa ingin bersepeda memutari bumi Melayu ini menggelora di hati kecilku. Dengan niat dan perencanaan yang cukup matang kurealisasikan mimpi ini.

Maaf atas degilku...

Dengan sangat detail kudesain rute yang akan ditempuh kali ini. Penuh persiapan yang matang, baik fisik, mental, dan keyakinan.

Kutetapkan rutenya; Pekanbaru - Pelalawan -  Indragiri Hulu - Indragiri Hilir - Air Molek - Taluk Kuatan - Kampar Kiri dan kembali lagi ke Pekanbaru.
Pasti akan sangat melelahkan. Tapi mimpi telah melenyapkan semua kecemasan pada rasa lelah. Mimpi ini harus kuwujudkan.

Banyak hal yang telah kupersiapkan terutama fisik yang akan banyak menguras tenaga, dengan persiapan latihan running 5  sampai  10 km kulakukan 3 kali dalam sepekan. Aku juga  berenang 1 kali dalam sepekan.

Hal lain yang kupersiapkan adalah perlengkapan, seperti makanan, minuman, pakaian, alat-alat untuk perbaikan kerusakan sepeda dan lainnya. Sepeda kupersiapkan agar tetap fit menempuh jalur yang cukup panjang itu.

Jelang hari H Touring Sepeda kupersiapkan mental dengan bersilaturahmi ke beberapa sahabat untuk berbagi pengalaman dan supportnya. Untuk ini aku harus sampaikan terima kasih yang mendalam atas masukannya Mamak Awfuldan Dindin Wahyudin.

Hari keberangkatan telah tiba...

Senin 5 November 2018 Pukul 04.00 WIB kucek kembali sepeda serta perlengkapan lainnya, meski semalam telah dipersiapkan.

Bismillah....., setelah sholat subuh dan sarapan, tepat pukul 06.30 WIB  kumulai petualangan ini dari rumahku di Panam menuju Pelalawan dengan melewati jalan Lintas Timur.

Setibanya di Sei. Kijang aku sempatkan singgah untuk bersilaturahmi dengan  sahabatku, Tengku Wawan Assegaf... Hehehe Tengkyu ya,  Broo, traktiran paginya.

Di SPBU jelang Jembatan Pelalawan,  kuputuskan untuk berhenti sejenak, rehat  sambil menikmati kopi dan pop mie yang menjadi bekalku. Hanya dalam hitungan menit aku kembali  meneruskan perjalalan dengan tetap singgah di beberapa tempat yang kuanggap menarik menjadi spot foto-fotoku.

 

Dalam lanjutan perjalanan ini, aku kembali bersua seorang sahabaku di Pangkalan Kuras. Namanya Gery alias Jhon.  Kami mengobrol singkat sambil tak lupa mengabadikan perjumpaan ini dengan foto-foto.

Usai pamit pda Gery, aku melanjutkan perjalanan menuju Sorek dan tiba di sana  selepas dzuhur.  Saatnya mengganjal perut. Aku berhenti di RM Nilam Sari untuk makan siang dan istirahat sejenak. Lantas setelah melaksanakan sholat dzuhur dan ashar (aku menjamak), di bawah deraan cuaca yang cukup panas terik  (kurang lebih  29 derajat celcius), aku lanjut lagi. menuju Pangkalan Lesung. Alhamdulillah sampai di sana  cuaca berubah mendung dan hujan.

Di salah satu rumah warga aku berhenti sejenak untuk mempersiapkan jas hujan dan perlengkapan lainnya agar tetap bisa menempuh perjalanan ini meskipun hujan. Setelah menyampaikan terimakasih kepada pemillik rumah kulanjutkan perjalanan. Tuan rumah yang ramah dan sangat baik itu menawarkan agar aku beristirahat saja menjelang hujan reda, namun kutolak sambil mengucapkan terimakasih dan mengatakan  aku harus melanjutkan mengayuh sepeda demi  menghindari jangan sampai kemalaman menuju Air Molek yang jaraknya lebih kurang 185 km dari Pekanbaru.

Di tengah derasnya hujan aku terus mengayuh sepeda, meskipun dingin dan perut mulai terasa lapar. Aku hanya mengandalkan minum saja Tapi itu cukuplah mengabaikan sedkit rasa lapar.

 Rute Pangkalan Kuras menuju Lirik ini terasa sangat dilematis bagiku. Karena rutenya naik turun, sedangkan hujan makin deras, sementara perut lapar.   Tersiksa? Benar, tapi aku coba menikmatinya,

Speed melambat. Ingin berhenti takut kemalaman. Meskipun aku telah mempersiapkan segalanya bila harus berjalan malam hari, tapi kuputuskan terus mengayuh pedal. Di sinilah aku belajar harus tepat dan bijak mengambil keputusan.

 He he he...

Akhirnya, pada pukul 18.30 WIB aku sampai di Air Molek. Di sini aku disambut hangat oleh para sahabatku. Mereka menyapa dan bertanya soal kenekatanku melakukan petualangan ini.

"Pak Fendi benar nih pake sepeda dari Pekanbaru?"

"Sendirian?"

Bla bla bla...

 

Malam ini aku istirahat di kota yang penuh kenangan ini untuk melepas penat. Di kota ini, aku pernah tinggal lebih kurang 10 tahun .Banyak suka dan duka terpatri di hati mengenangnya.

Terima Kasih atas waktu luangnya Yogi Wiratama menemani makan malamku di Pasar Sri Gading Air Molek.

Akankan perjalanan berikutnya  akan membawaku kembali ke sini...?

Wallahu a'lam bish-shawabi

(Bersambung)



Baca Juga