Kondisinya Memprihatinkan

Surau Suluk Syekh Muhammad Kayo, Imam: Jika Tidak Diturap, akan Runtuh Digerus Arus Sungai

  • Selasa, 28 Februari 2023 - 14:27 WIB


KLIKMX.COM, ROKANHULU - Kondisi tebing di Sungai Batang Lubuh, Desa Sontang, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) sudah sangat memperihatinkan. Jika dibiarkan berlarut-larut, maka tebing tersebut akan runtuh digerus arus sungai. 

Runtuhnya tebing tersebut akan sangat berdampak terhadap masyarakat setempat. Pasalnya, di pinggir sungai tersebut masih ada belasan rumah warga. Selain itu, di lokasi tersebut juga ada Surau Suluk Syekh Muhammad Kayo yang menjadi tempat masyarakat untuk menjalankan ibadah, letaknya hanya sekitar 10 meter dari pinggir Sungai. 


Salah satu dampak yang mungkin terjadi adalah akan robohnya rumah warga dan Surau Suluk Syekh Muhammad Kayo tersebut. Pasalnya, runtuhan tanah di pinggir sungai tersebut, dari tahun ke tahun semakin meluas. 


Dampak lain yang mungkin terjadi adalah runtuhnya jembatan yang berlokasi di jalan raya Kecamatan Bonai Darussalam yang merupakan penghubung Kabupaten Rokan Hulu ke Kabupaten Bengkalis. 

Imam Surau Suluk Syekh Muhammad Kayo Abu Bakar mengaku kondisi hampir runtuhnya pemukiman warga dan Surau Suluk di Desa Sontang tersebut sudah terjadi sejak beberapa tahun silam. 

"Yang paling parah itu sejak dua tahun terakhir, ketika air meluap, maka pinggir sungai akan terus tergerus. Kita khawatir jika dibiarkan terus-menerus akan runtuh pemukiman warga dan surau suluk ini," kata Abu Bakar, kepada Pekanbaru MX, Senin (27/2/2023). 


Melihat kondisi itu, Abu Bakar berharap kepada pemerintah agar dibangunkan tembok penahan tebing (Turap), agar bisa menahan tanah di pinggir supaya tidak tergerus oleh air. 

Harapan yang sama juga disampaikan oleh Ustad Abdul Gani. Di mana, sebagai salah seorang jamaah di Surau Suluk Syekh Muhammad Kayo tersebut, dirinya juga berharap dibangunkan turap untuk mempertahankan kondisi Surau Suluk tersebut. 

"Harapan kami cuma dibangunkan turap. Agar tanah di pinggir sungai tidak tergerus air," ungkap Abdul Gani yang merupakan guru ngaji di Surau Suluk itu. 

Senada dengan tokoh pemuda Desa Sontang Muhajir yang mengaku di pinggir sungai yang menjadi lokasi Surau Suluk itu juga merupakan pemukiman warga. Namun, seiring berjalannya waktu dan air sungai terus menggerus tebing, makanya masyarakat banyak yang pindah. 

"Jika dibiarkan semakin lama, kami juga khawatir jembatan penghubung dari Rohul menuju Kota Duri Bengkalis itu juga rubuh digerus air sungai," ucapnya. 

Terpisah, Kepala Desa Sontang Zulfahrianto SE mengatakan, pemerintah desa mendukung apa yang menjadi permintaan masyarakat terkait pembangunan turap penahan tebing di pinggir sungai yang letaknya hanya kurang lebih 15 meter dari lokasi bangunan Surau Suluk Syekh Muhammad Kayo tersebut. 

Namun diakuinya, dengan kondisi keuangan desa yang peruntukannya dan jumlahnya juga terbatas, mustahil rasanya bisa diarahkan untuk pembangunan turap pinggir sungai yang panjangnya itu mencapai lebih kurang 250 meter tersebut. 

"Oleh sebab itu, kami meminta pemerintah yang punya anggaran besar agar membangunkan turap penahan tebing itu. Pasalnya, jika dibiarkan berlarut-larut, maka tidak menutup kemungkinan akan berdampak tidak baik terhadap bangunan Surau Suluk yang bersejarah itu," sebutnya kepada Pekanbaru MX, kemarin. 

Pria yang akrab disapa Anto Sontang itu juga mengaku selain bangunan Surau Suluk itu, juga ada jalan yang sudah mulai tergerus air sungai. Bahkan, saat ini sudah tidak bisa dilalui lagi. Sementara, jalan itu merupakan akses jamaah menuju surau suluk tersebut. 

Dirinya mengharapkan kepada Pemerintah Kabupaten Rohul dan Provinsi Riau agar menyempatkan diri untuk meninjau lokasi Surau Suluk yang kondisinya sangat mengkhawatirkan itu. 

Anto Sontang menambahkan, perihal permohonan masyarakat agar dibangunkan turap di pinggir sungai di lokasi Surau Suluk itu sudah pernah diajukan ke Pemerintah Kabupaten Rohul beberapa tahun lalu. Namun, hingga kini belum ada jawaban pasti. 

"Surau Suluk ini sangat bersejarah. Di sekitarnya sudah ada pemakaman Syeh Muhammad Kayo yang merupakan pendiri dari surau suluk. Untuk itu, besar harapan kami agar pemerintah mau membangun turap penahan tebing di sungai itu," harapnya. ***

 

 

 



Baca Juga