1.300 Personil Gabungan Disiagakan Antisipasi Bencana di Riau

  • Senin, 09 November 2020 - 21:09 WIB


KLIKMX.COM, PEKANBARU--Sebanyak 1.300 personil gabungan dari berbagai unsur disiagakan untuk mengantisipasi bencana di wilayah Provinsi Riau akibat dampak La Nina. Dengan melakukan apel kesiapsiagaan di halaman kantor Gubernur Riau, Senin (9/11/2020).

Di hadapan personel yang terdiri dari TNI-Polri dan BPBD, Manggala Agni, Satpol-PP serta Basarnas dan instansi terkait , Gubernur Riau, Syamsuar menyampaikan, menurut catatan Badan Nasional penanggulangan bencana pertanggal 1 Januari hingga tanggal 6 November 2020 ini, ada sebanyak 2466 kejadian bencana. 


Bencana yang dimaksud adalah gempa bumi, gunung api, kebakaran hutan dan lahan, kekeringan, banjir, tanah longsor, puting beliung, gelombang pasang dan abrasi serta bencana yang sedang kita alami sekarang yaitu bencana non alam yaitu Covid-19. 


Sedangkan di wilayah Provinsi Riau, kasus bencana yang sering terjadi antara lain, kebakaran hutan dan lahan (karhutla), banjir, longsor, puting beliung, gelombang pasang, dan abrasi pada tahun 2020.

''Baru-baru ini kita sudah melewati musim kemarau yang berpotensi terjadinya karhutla. Maka, saatnya kita mengantisipasi siaga bencana alam seperti banjir dan tanah longsor,'' ujarnya. 

Atas kesiap-siagaan yang telah dilakukan, Gubernur mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada pemerintah pusat melalui Kepala Badan Nasional penanggulangan bencana, Menteri lingkungan hidup dan kehutanan, panglima TNI, Polri.


Rasa terimakasih juga disampaikan nya kepada berbagai instansi lain yang telah mendukung dalam penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan di provinsi Riau ucapan terima kasih dan apresiasi juga pihaknya sampaikan kepada forkompinda Provinsi Riau yang telah kurang lebih bertugas selama 9 bulan melakukan berbagai upaya baik mulai pencegahan maupun upaya pemadaman api dalam rangka penanganan karhutla di seluruh wilayah provinsi Riau. 

''Terimakasih kepada semua pihak, karena peran dan kerjasama semua pihak. Sehingga Provinsi Riau pada tahun 2020 bebas kabut asap,'' katanya.

Karena itu, sesuai prediksi BMKG, bahwa sudah memasuki musim hujan pada bulan November yang mana ini adalah puncak musim hujan. Maka, semua instansi kembali dihadapkan kesiapsiagaan bencana alam.

''BMKG memperkirakan fenomena La Nina pada tahun ini akan meningkatkan intensitas hujan,'' ungkap Gubernur.

Menurut Gubernur, Provinsi Riau, harus segera menindaklanjuti ancaman bencana alam ini. Dengan harus menyesuaikan kondisi pandemi Covid-19.

''Upaya mitigasi bencana juga perlu dipersiapkan dengan matang oleh pihak terkait, yang mana hal ini bertujuan untuk menekan penularan Covid-19 di lokasi bencana dan pengungsian,'' harap Gubernur.

Karena itu, Gubri berpesan, saat menjalankan tugas, baiknya petugas harus disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan melaksanakan 4 M yaitu, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak dan menghindarkan diri dari kerumunan.

Selain petugas, Gubernur juga mengingatkan petugas dan korban bencana atau pengungsi untuk mematuhi protokol kesehatan karena protokol Kesehatan merupakan langkah yang penting untuk melindungi diri kita dan orang-orang terdekat dari Covid-19.

''Tujuannya mengantisipasi terhadap potensi penularan Covid-19 serta penyakit menular lainnya jika kita dituntut untuk menyiapkan lokasi pengungsian yang menerapkan protokol kesehatan,'' ujarnya.

Jika nanti ditemukan adanya peristiwa bencana, Gubernur meminta agar dipastikan masyarakat mendapatkan masker cadangan, peralatan makan dan tempat evakuasi yang dirancang untuk menjaga jarak pengungsi dan harus ada petugas kesehatan di sekitar pengungsian.

''Khusus wilayah yang rawan bencana agar segera disiapkan segala peralatan dan fasilitas sesuai dengan protokol kesehatan,'' terang Gubri. 

Menurutnya, tugas melaksanakan penyelenggaraan penanggulangan bencana yang tidak dapat dianggap ringan ini tentunya diperlukan kerjasama bahu-membahu dari seluruh aparat.

''Penanggulangan bencana harus diantisipasi diharapkan dengan adanya dukungan dan kesiapan aparatur tugas dan tanggung jawab tersebut dapat terlaksana dengan baik,'' pungkasnya.

Terpisah, Kepala BPBD Riau Edwar Sanger menyatakan secara instansi, pihaknya sudah siap untuk menghadapi musibah banjir di Riau saat musim hujan.

Dia mengatakan beberapa persiapan yang sudah dilakukan selain melakukan pemetaan wilayah, sarana dan prasarana pendukung juga sudah lebih dulu diperbaharui. Seperti persiapan perahu, alat berat, dan hal lain yang dibutuhkan.

''Kalau untuk alat berat kan biasanya di wilayah yang rawan longsor. Nah, kita sudah punya bantuan alat berat untuk penanganan Karhutla, dan itu bisa saja dimanfaatkan atau disiagakan untuk penanganan wilayah-wilayah yang rawan longsor. Kalau yang lain kami sudah memperbaharui kondisi kelengkapan alat-alat penanganan, seperti perahu dan lain-lain,'' ungkapnya.

Selain itu, sambung dia, pihaknya juga menyebut, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota setempat agar persiapan yang sama juga dilakukan di tingkat kabupaten. Sedangkan dengan pihak pengelola PLTA Koto Panjang, kata Edwar, hingga kini kegiatan komunikasi dan koordinasi juga tengah berjalan sebagaimana mestinya.


Siapkan 1300 Personel

Menurut Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setia Imam Efendi, seluruh personel  gabungan yang dilibatkan terdiri dari TNI-Polri, BPBD, Manggala Agni, SAR, dan Dinas Kesehatan serta Relawan. 

''Jumlah semuanya ada 1.300 personil,'' ujar  Irjen Agung, usai gelar Apel Kesiapan Menghadapi Bencana Alam, di lapangan kantor Gubernur Riau pada Senin (9/11/2020).

Selain melibatkan ribuan personil gabungan, mereka yang diturunkan, sambung Kapolda juga dibekali peralatan yang dibutuhkan untuk antisipasi dan penanganan bencana di wilayah setempat. 

''Termasuk kebutuhan helikopter bila diperlukan nantinya,'' urai Agung. 

Artinya, sambung Kapolda, semua peralatan sudah siap, tidak ada masalah lagi, termasuk tenda pengungsian sudah siap. 

''Ada yang di semua Kabupaten dan Provinsi, kalau di Kabupaten kurang, nanti kita siapkan dari Provinsi,'' ujarnya.

Agung menjelaskan, akibat dan dampak La Nina yang melanda Indonesia, ada beberapa daerah di Provinsi Riau yang berpotensi mengalami bencana, tidak hanya banjir saja. Rawan banjir sendiri diantaranya di Kabupaten Pelalawan, Rokan Hilir dan Kampar.

Dalam hal ini, yang menjadi perhatian khusus pihaknya yakni di sekitar sungai Kampar, Pelalawan, kemudian Rengat, Rohil, ini ada beberapa spot di daerah kita yang menjadi langganan banjir, termasuk Pekanbaru.

''Namun demikian sudah diingatkan kepada semua daerah, dan hari ini kita lakukan apel bersama untuk menyampaikan bahwa kita harus bersiap menghadapi bencana,'' tutup Agung.



Baca Juga