Rapat Paripurna Gaduh

Dimosi Tak Percaya 27 Anggota DPRD, Hamdani : Itu Hanya Soal Sudut Pandang

  • Senin, 18 Mei 2020 - 19:47 WIB


KLIKMX.COM, PEKANBARU--Rapat paripurna dengan agenda laporan Pansus DPRD kota Pekanbaru terkait Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) kepala daerah Kota Pekanbaru Tahun 2019 berlangsung gaduh. Tak hanya dihujani interupsi, sebanyak 27 legislator juga melakukan aksi meninggalkan ruang sidang alias walk out, 

Ada lima fraksi yang menyampaikan interupsi. Mereka yakni Fraksi Demokrat, Fraksi Gerindra Plus, Fraksi Hanura-Nasdem, Fraksi PDI Perjuangan dan Fraksi Golkar. 


Mereka menyampaikan intrupsi saat Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Hamdani hendak membuka rapat paripurna. 


Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Pekanbaru, Masni Erawati dalam interupsinya menyampaikan mosi tidak percaya terhadap Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Hamdani. 

Ia merasa tujuh bulan kepemimpinan Hamdari tidak ada ketenangan dan kesejukan. 

Masni menilai Hamdani tidak bisa mengayomi ketujuh fraksi yang ada. "Kami dari Fraksi Golkar menyatakan mosi tidak percaya terhadap pimpinan," terangnya.


Masni langsung melakukan walkout dalam rapat paripurna ini. Namun ada dua Fraksi Golkar yang tetap mengikuti rapat.

Ada juga sejumlah anggota fraksi lainnya yang tetap bertahan. Walau fraksinya menyatakan mosi tidak percaya.

Anggota Fraksi Hanura-Nasdem DPRD Kota Pekanbaru, Eri Sumarni menyebut bahwa ada puluhan anggota dewan sudah menandatangani surat mosi tidak percaya terhadap Ketua DPRD Kota Pekanbaru. Ada 27 orang anggota dewan yang menandatangani surat tersebut. 

"Jadi kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan mosi tidak percaya terhadap Ketua DPRD Kota Pekanbaru," papar Politisi Hanura.

Mereka bakal menyampaikan surat mosi ini ke Badan Kehormatan DPRD Kota Pekanbaru. Aksi interupsi ini diikuti dengan aksi walkout oleh 27 anggota DPRD Kota Pekanbaru.

Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Hamdani menilai aksi tersebut wajar. Ia menyebut para anggota dewan yang berasal dari berbagai fraksi punya hak dalam menyampaikan pendapat.

"Kita menilai ini biasa sebagai pendapat dari partai dan individu dari masing-masing anggota dewan," ujarnya usai rapat paripurna.

Menurutnya, para anggota DPRD Kota Pekanbaru menyatakan sikapnya dengan berbagai pertimbangan tertentu. Apalagi ada kepentingan politik yang diakomodir dan tidak diakomodir.

"Jadi ini hanya masalah sudut pandang saja," ulasnya.

Politisi PKS menegaskan bahwa mosi tidak dikenal dalam tatib DPRD Kota Pekanbaru. Namun ia bakal menginventarisir para legislator yang melalukan mosi.

Hamdani menyebut bahwa secara personal tidak ada masalah dengan anggota dewan yang menyatakan mosi. Ia menilai konflik yang terjadi menjadi tahapan untuk mendewasakan.

Sementara Sabaruddi ST mengatakan meski ada mosi tak percaya namun Hamdani tetap ketua DPRD Pekanbaru.  "Seribu mosi tidak percaya pun Hamdani tetap ketua DPRD dari PKS," tegas politisi PKS ini. ***



Baca Juga