Opini Pendidikan

Pentingnya Terhubung dengan Siswa Melalui Literasi Digital

  • Senin, 22 November 2021 - 16:28 WIB


OLEH:  RINA AGUSTIN,  S.S

Guru Bahasa Inggris di SMA Negeri 2 Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau


Email: rinaagustin58@guru.sma.belajar.id


 

Belakangan ini, pemerintah Indonesia sedang gencar-gencarnya mempromosikan gerakan literasi di tanah air. Di sekolah-sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013, literasi bahkan diwajibkan atau diberikan waktu khusus. Literasi yang diturunkan dari bahasa Inggris literate berarti “melek” aksara. Dengan kata lain, literasi merupakan kemampuan seseorang dalam mengakses dan menyampaikan informasi. Disadari atau tidak, pandemi Covid-19 dan Era New Normal menyaratkan segenap perubahan yang hakiki terhadap pertemuan guru dan siswa dari ruang kelas nyata ke ruang kelas maya, seperti Google Classroom, Google Meet, Zoom Meeting, Video Call.

Pembelajaran pun tak bisa dipaksakan harus menuntaskan semua materi pelajaran tapi cukup materi esesnsial, satu di antaranya kemampuan menawarkan bantuan/jasa (Offering Help/Services).  Praktik terbaik ini menyajikan tentang Pentingnya Terhubung dengan Siswa melalui Literasi Digital dan Semangat English around Us: Students’ Masterpiece di Masa Pandemi Covid-19.


Seiring gencarnya upaya pemerintah Indonesia mempromosikan gerakan literasi di tanah air, program literasi diwajibkan ada di setiap sekolah, paling sederhana dijumpainya pojok baca mini di sekolah/ruang belajar siswa.  Literasi berasal dari bahasa Inggris literate yang berarti “melek” aksara. Artinya, literasi merupakan kemampuan seseorang dalam mengakses dan menyampaikan informasi.

Akan tetapi, kenyataan yang di hadapi dunia saat ini – pandemi Covid-19 dan Era New Normal, mengharuskan adanya alternatif kegiatan yang dapat menggantikan kehilangan kesempatan belajar (learning loss), sebagai upaya merdeka belajar terhadap siswa di antaranya dengan aplikasi digital yang dikuasai dan disukai siswa zaman ini semisal Video Call dan Screen Recording yang juga dapat menjadi media penyampai tugas siswa ke ruang kelas digital yang telah dibentuk guru bersama siswa.

Manfaat penerapan literasi digital dalam pembelajaran Bahasa Inggris melalui semangat “English Around Us” adalah sebagai berikut: 1) Menjadi pelopor gerakan literasi menyenangkan dan bermakna bagi guru siswa, dan orang tua siswa (masyarakat), 2) Menghubungkan pembelajaran Bahasa Inggris konseptual dan praktik, 3) Menjadi alternatif metode pembelajaran kekinian khususnya bagi guru Bahasa Inggris pemula.

A. Konsep dari Pendekatan (Inovasi) yang Dipilih

Adapun konsep dari inovasi yang saya pilih di antaranya :

1. Relevansi, Relasi, dan Dunia Nyatai

2. Terhubung dengan Siswa melalui Gaya Belajarii

3. Pendekatan Kontekstual melalui Semangat English around Usiii

4. Multimedia Pembelajaran

B. Implementasi

Inovasi pembelajaran ini saya lakukan pada bulan Juli-Agustus 2021 (semester ganjil tahun pelajaran 2021-2022) melalui Google Classroom, Video Conference (Google Meet dan Zoom Meeting), Video Call dalam pengenalan dan pengumpulan tugas parktik percakapan tentang Offering Help/Services sesuai dengan jam belajar siswa yakni dari pukul 08.00 – 12.00 WIB.

C. Hasil

Dikarenakan terjalinnya komunikasi yang baik antara saya sebagai guru bahasa Inggris dengan siswa kelas XII IPA dan XII IPS, didapat hasil kumpulan tugas siswa dalam bentuk video berisi percakapan tentang menawarkan bantuan/jasa dalam bahasa Inggris, dengan analisis sebagai berikut:

Terdapat 5 jenis kualitas tugas yang dikumpulkan siswa yaitu:

1) Sesuai intstruksi dengan ekspresi yang ekspresif, rileks, dan tertawa, serta video dibuat tanpa berkerumun, menggunakan video call dan screen recording, menjaga jarak, ada tambahan teks pada video

2) Sesuai instruksi dengan ekspresi yang antusias, serta video dibuat tanpa berkerumun, menggunakan video call dan screen recording menjaga jarak, bahagia walaupun di rumah saja

3) Sesuai instruksi dengan ekspresi tersenyum, serta video dibuat tanpa berkerumun, menggunakan video call dan screen recording menjaga jarak, bahagia walaupun di rumah saja

4) Tidak/kurang sesuai dengan instruksi dengan ekspresi seperti sedang mengingat/berpikir, tidak rileks ketika berbicara, sehingga pembuatan video perlu pengulangan/penguatan

5) Tidak/kurang sesuai instruksi dimana video tidak tampil, hanya terdengar audio percakapan siswa sehingga perlu pengulangan/penguatan.

Keterangan di atas adalah ilustrasi dari kualitas tugas video siswa seperti tangkapan layar berikut:

D. Kendala dan Faktor Pendukung

Kendala yang masih dijumpai/dilaporkan siswa terkait perekaman video yang mematuhi standar protokol kesehatan di masa pandemic di antaranya: kualitas suara yang kurang jelas melalui video call karena pengaruh jaringan, pronunciation siswa yang masih kurang baik, siswa yang masih belum hapal teks.

Sedangkan faktor pendukung antara lain: semangat belajar siswa, kemampuan memanfaatkan teknologi komunikasi dan video editing, pemahaman terhadap instruksi guru sehingga tugas yang dikumpulkan berkualitas sesuai dengan instruksi.

Kesimpulan

Dalam kepungan teknologi informasi, pelajaran bahasa Inggris tentu tidak asing lagi di kalangan siswa. Di daerah pedesaan yang mulai berkembang pun seperti Ujung Tanjung sudah terdapat lembaga-lembaga kursus bahasa Inggris. Namun, penguasaan bahasa Inggris siswa tidak akan maksimal hanya dengan menghapal rumus kalimat dalam 16 tenses tanpa praktik berbicara.

Sementara kondisi pandemi Covid-19 dan Era New Normal belum sepenuhnya membolehkan siswa untuk menampilkan praktik percakapan bahasa Inggris tentang suatu materi semisal Offering Help/Services secara terbuka di kelas dan dalam jumlah jam belajar yang optimal seperti sebelum pandemi terjadi. Oleh karena inilah diperlukan media penghubung komunikasi dan evaluasi belajar siswa oleh guru seperti Video Call dan Screen Recording.

Saran Melalui gerakan literasi dengan pendekatan kontekstual berbasis multimedia pembelajaran, energi untuk melakukan hal-hal sampingan yang tidak berkualitas tersebut dapat dialihkan kepada pembelajaran, sehingga diharapkan terjadi peningkatan kreatifitas dan keterampilan bahasa Inggris mereka.

Dalam kaitannya dengan fenomena tersebut, laporan pengalaman mengajar terbaik ini mengulas tentang Pentingnya Terhubung dengan Siswa melalui Literasi Digital dan Semangat “English Around Us”: Students’ Masterpiece Di Masa Pandemi Covid 19.

4 DAFTAR PUSTAKA

A.M., Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Husamah. 2013. Pembelajaran Luar Kelas (Outdoor Learning):  Ancangan Strategis Mengembangkan Metode Pembelajaran yang Menyenangkan, Inovatif, dan

Menantang. Jakarta: Prestasi Pustaka. Kusuma, Retno. 2015. Setiap Anak Berhak Menjadi Jenius. Jakarta: Bestari. New Oxford Learner’s Pocket Dictionary. 2008. Oxford: Oxford University Press. Sprenger, Marilee. 2005. Cara Mengajar Agar Siswa Tetap Ingat. Diterjemahkan dari How to Teach so Students Remember. Penterjemah Ikke Suhartinah. Jakarta: Erlangga.

 



Baca Juga