Situasi Memanas, PT Duta Palma Tutup Akses Kebun Warga

  • Rabu, 01 September 2021 - 17:09 WIB


KLIKMX.COM, KUANSING --Kisruh lahan antara PT Duta Palma dengan warga sejumlah desa di Kabupaten Kuantan Singingi, kian memanas. Hal ini tampak dengan ditutupnya akses jalan perkebunan warga oleh PT Duta Palma yang merasa lahan itu masuk Hak Guna Usaha (HGU) miliknya.

Pebrinas warga Benai yang kebunnya juga terimbas oleh penutupan itu, sibuk memposting foto-foto parit gajah yang dibangun oleh PT Duta Palma untuk menutup kebun warga tersebut. Dirinya pun memposting tulisan agar para pemangku kebijakan segera bertindak atas kezoliman yang dilakukan PT Duta Palma terhadap masyarakat.


''Tak takut dan tak gentar sedikitpun Duta Palma Nusantara kepada DPRD Kabupaten Kuansing atas larangan yang ditudingkan perwakilan rakyat Kuansing. 1 september 2021 Duta Palma berhasil memutus jalan umum ke lahan garapan masyarakat, khususnya Kopah, Benai, dan Seberakun,'' postingnya di media sosial.


Kepada klikmx.com, Rabu (1/9/2021) pagi, Pebrinas mengatakan, ada sekitar 73 warga tiga desa, yakni Kopah, Benai, dan Seberakun tidak bisa lagi datang ke kebun mereka, akibat parit besar yang sengaja dibangun oleh perusahaan sawit tersebut. 

Masyarakat pun bingung harus mengadu kemana, sebab mulai hari ini pendapatan sejumlah masyarakat otomatis terhenti lantaran akses jalan terputus oleh parit gajah tersebut.

''Kami tidak tahu nasib kami ke depan, dengan ditutupnya kebun kami ini. Otomatis nafkah kami untuk menghidupi keluarga juga terhenti akibat penutupan jalan akse kebun ini,'' ungkapnya kesal.


Pebrinas juga mengabari pihak perusahaan menutup jalan itu pada 1 September sekitar dini hari. Pagi hari, beberapa warga yang ingin ke kebun kaget dengan adanya parit gajah itu.

Sebelumnya kata Pebrinas, perusahaan juga sudah mengultimatum warga agar tidak beroperasi pada lahan yang diklaim masuk ke HGU perusahaan. Ultimatum itu berupa surat dan spanduk yang disebarkan ke masyarakat.

''Isi suratnya sangat meresahkan. Terkesan pemaksaan, kami sangat tertekan sekarang ini,'' ungkap Pebrinas.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kuantan-Singingi (Kuansing), Zulhendri saat dikonfirmasi mengaku sudah mengetahui permasalahan parit gajah itu. Dirinya meminta agar masyarakat tidak terpancing emosi. Sebab dirinya menduga ada upaya pihak perusahaan yang memang berusaha memancing emosi warga agar berbuat anarkis.

Nah, jika masyarakat anarkis bisa dijadikan bahan untuk upaya hukum oleh pihak perusahaan agar masyarakat meninggalkan tanah tersebut. Untuk itu masyarakat dapat menahan diri dalam menghadapi segala bentuk manuver pihak perusahaan untuk menguasai sepenuhnya lahan itu.

Zulhendri juga mengakui pihaknya akan segera turun untuk menyelesaikan permasalahan ini. Dia juga menghimbau agar semua elemen, baik itu eksekutif, legislatif, ninik mamak, tokoh masyarakat dan warga agar bersatu untuk bisa menindak kebijakan perusahaan yang menurutnya sudah semakin semena-mena.

''Kami akan segera turun untuk menangani masalah ini. Perusahaan ini sudah semakin semena-mena. Saya menghimbau agar kita, semua elemen bersatu. Jangan sampai kita mau ditindas di kampung kita sendiri,'' pungkasnya.

Sementara itu Arief Cahyadi, aktivis Lembaga Dampak Lingkungan Kuansing mengkritisi lambannya penanganan pihak pemangku kebijakan di Kuansing untuk menangani permasalahan PT Duta Palma dengan masyarakat ini. 

Seharusnya pihak pemangku kebijakan bisa bertindak tegas kepada PT Duta Palma yang jelas sudah mengintimidasi masyarakat sekitar.

Arief juga mengkritisi hearing DPRD Kuansing pada Senin (31/8/2021) kemarin yang kesannya berakhir sia-sia. Hearing berlangsung tertutup itu ternyata tidak dihadiri oleh pihak PT Duta Palma.

Bahkan usai hearing, menurut Arief, beberapa anggota dewan juga pergi ke PT Duta Palma untuk menemui pihak manajemen. Namun hasilnya juga sia-sia bahkan PT Duta Palma semakin berbuat gila dengan membuat parit gajah untuk menutup akses kebun masyarakat.

''Ini sama saja aksi DPRD kita dianggap angin lalu oleh pihak PT Duta Palma. Wibawa Pemkab dan DPRD Kuansing otomatis rontok dengan dibangunnya parit gajah itu,'' sindir Arief.

Untuk itu, Arief meminta agar semua pihak dapat bersatu dan satu suara agar bisa bertindak tegas dengan melakukan langkah-langkah kongkrit terhadap PT Duta Palma.

Sementara Humas PT Duta Palma Nusantara, Muhammad Afdol saat dikonfirmasi klikmx.com belum menjawab panggilan telepon begitu juga dengan pesan WhatsApp, juga belum dibalas. =MX10



Baca Juga