Polda Riau-BI Gelar Pelatihan Tindak Pidana Terhadap Rupiah untuk Penyidik

  • Kamis, 25 Februari 2021 - 20:18 WIB


KLIKMX.COM, PEKANBARU-- Polda Riau bekerjasama dengan Bank Indonesia menggelar Pelatihan Tindak Pidana Terhadap Uang Rupiah yang dipusatkan di ruang Pelatihan Lantai III Kantor Perwakilan Bank Indonesia Propinsi Riau di Pekanbaru, Kamis (25/2/2021).

 Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto mengatakan, pelatihan ini digagas oleh Direktorat Kriminal Khusus Polda Riau dengan tema ''Tindak Pidana Terhadap Uang Rupiah''. 


Menurutnya, digagasnya pelatihan ini akan dilakukan dengan sasaran para penyidik senior atau penyidik pembantu di Polda Riau dan jajaran.


''Pelaksanaannya dilakukan selama dua hari, yakni sejak Kamis dan Jumat  ini,'' ungkap Narto kepada Klikmx.com, Jumat 
(25/2/2021).

Kegiatan dibuka Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Efendi dan dihadiri Pimpinan Bank Indonesia Perwakilan Provonsi Riau, Decymus SE MA, Deputi Direktur BI, Arsal Mashuri. 

Selain itu, turut hadir beberapa direktur dan pejabat eselon Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Riau. Kemudian, Dirreskrimsus Polda Riau, para narasumber dan tiga puluh orang peserta pelatihan yang berasal dari lingkungan Direktorat Reserse Kriminal khusus Polda Riau dan dari Reserse Kriminal Polres jajaran.


Di hadapan peserta, Decymus selaku Kepala BI Perwakilan Provinsi Riau mengatakan,  kerjasama dan pelatihan ini sudah lama dijalankan. Setiap tahunnya, pihaknya rutin melakukan pendidikan dan latihan bukan hanya untuk internal BI tapi juga untuk pegawai eksternal. 

''Yang saat ini dilakukan adalah bentuk tindak lanjut kerja sama Bank Indonesia dengan Polri, BI dan Polri secara rutin melakukan tukar menukar informasi, pengawalan dan pengamanan,'' ujar Decymus. 

Menurut Decymus, pantauan pihaknya keberadaan peredaran uang palsu di Provinsi Riau sangat rendah.

Namun, meski peredarannya cukup rendah, keberadaan uang palsu mulai dari pembuat pengedar harus diberentas. Sehingga diperlukan kerja sama pihaknya dengan Polri untuk memberantasnya. 

Untuk tindak pidana kurva, sebut Decymus, ada di temukan 4 kurva yang tidak berizin di Riau 1 di Duri dan 3 di Bagansiapi api. Untuk PTD nihil di Provinsi Riau. 

Untuk menguatkan pengawasan kedepannya, Bank Indonesia dan Polri, kata dia, berinisiatif melakukan pelatihan kepada penyidik senior dan penyidik pembantu sebanyak 30 orang.

''Kegiatan ini akan dilaksanakan selama dua hari, yang  bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas penyidik Polri,'' ujar Decymus. 

Di tempat yang sama, Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Efendi di hadapan peserta mengatakan, untuk di Indonesia Riau merupakan Provinsi dengan angka eskpor tertinggi. 

Dengan kondisi tersebut, Kapolda berharap Riau bisa dilimpahkan eskpor yang baik. 

Untuk bidang moneter, Kapolda berharap cashflow yang terjadi harus bisa dijaga untuk pembangunan Riau.

Karena itu, kepada para penyidik, Kapolda berharap harus mengetahui di republik ini ada dua bentuk kebijakan, yakni kebijakan monoter dan kebijakan fiskal. Apalagi, kehadiran pandemi telah membuat perekonomian Indonesia tidak stabil.

''Maka dari itu kita harus bisa menjaga kestabilan rupiah. Karena, jika kita berhasil mengelola hal ini maka indonesia akan memiliki cadangan devisa yang sangat besar,'' katanya. 

Menurut Agung, selama tahun 2020 kemarin, Polda Riau telah berhasil mengungkap empat kasus uang palsu yang di proses oleh Polresta Pekanbaru, Polres Rohul, Polres Rohil dan Polres Bengkalis. 

Kapolda mencontohkan, tentang kejadian di Pasar Muamalah di Depok, di mana pedagang dan pembeli tidak menggunakan uang rupiah sebagai alat pembayaran tetapi menggunakan dinar dan dirham. Hal tersebut tentunya bertentangan dengan Undang-Undang No. 7 Tahun 2011 tentang mata uang. 

''Saya tegaskan tidak ada alat bayar selain uang rupiah di wilayah Provinsi Riau. Wilayah pesisir seperti Kabupaten Meranti, Bengkalis dan Kota Dumai sangat rawan terjadinya transaksi pembayaran tidak menggunakan rupiah sehingga peru pemgawasan dari pihak kepolisian,'' pesan Agung menekankan kepada penyidik. 

''Saya ucapkan terimakasih kepada pimpinan Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Riau yang telah memberikan fasilitas dalam pelaksanaan pelatihan ini, semoga berkelanjutan pada tahun berikutnya,'' tutup Kapolda.***



Baca Juga