21 Sampel Makanan di Dumai Mengandung Boraks

  • Rabu, 04 Agustus 2021 - 20:46 WIB


KLIKMX.COM, PEKANBARU—Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru menemukan adanya 10 makanan mengandung zat berbahaya (Boraks) di Kota Dumai.

Kepala BPOM Pekanbaru Yosef Dwi Irwan, Rabu (4/8/2021) mengatakan, hasil ini didapat dari kegiatan pengambilan Data Survei Pre Intervensi Keamanan Pangan serta Intensifikasi Pengawasan Keamanan Pangan Desa di Kota Dumai.


Untuk hasil pelaksanaan kegiatan sampling dan pengujian yang telah dilakukan pada masing-masing kelurahan. Dari pengetesan 34 sampel makanan di Kelurahan Bukit Datuk, diperoleh 10 sampel terdeteksi mengandung boraks.


Sedangkan, dari total 38 sampel makanan yang diuji Kelurahan Jaya Mukti. Tim menemukan 11 sampel makanan mengandung boraks.

Hasil ini didapat melalui kegiatan BBPOM di Pekanbaru bersama Kader Keamanan Pangan Desa (KKPD) dan Sanitarian Puskesmas melakukan kegiatan Pengambilan Data dalam Rangka Survei Pre Intervensi Keamanan Pangan serta Intensifikasi Pengawasan Keamanan Pangan di Desa yang dilakukan pada 4 Kelurahan di Kota Dumai.

“Kegiatan ini dilakukan di Kelurahan Bukit Datuk, Kelurahan Jaya Mukti dan Kelurahan Dumai Kota serta Kelurahan Rimba Sekampung,” jelas Yosef. (30/7/2021).


Yosef menjelaskan, tujuan pelaksanaan kegiatan Pengambilan Data dalam Rangka Survei Pre Intervensi Keamanan Pangan Desa ialah untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan, sikap dan perilaku dari komunitas desa mengenai keamanan pangan sebelum diintervensi oleh BBPOM di Pekanbaru.

“Setelah diintervensi, nantinya 50 komunitas dari masing-masing kelurahan tersebut akan kembali disurvei untuk mengetahui sejauh mana dampak dari intervensi yang telah dilakukan terhadap perubahan sikap, perilaku dan pengetahuan para komunitas tersebut,” jelas Yosef.

Tujuan lainnya dari pelaksanaan kegiatan Intensifikasi Pengawasan Keamanan Pangan Desa, lanjut Yosef untuk mengetahui gambaran kondisi keamanan pangan yang ada pada keempat kelurahan tersebut sebelum diintervensi.

“Setelah dilakukan intervensi keamanan pangan, nantinya kegiatan Intensifikasi Pengawasan Keamanan Pangan Desa akan kembali dilakukan untuk melihat dampak dari kegiatan intervensi keamanan pangan terhadap kondisi keamanan produk pangan yang ada pada keempai kelurahan tersebut,” sambung Yosef.

Untuk mengetahui kadar yang terkandung pada makanan. Pihaknya menguji sampling dan pengujian menggunakan operasional mobil laboratorium keliling uji 4 bahan kimia berbahaya (formalin, boraks, metanil yellow dan rhodamin B) terhadap berbagai produk pangan olahan yang dicurigai pada masing-masing kelurahan.

Yosef mengungkapkan, bagi puluhan pedagang yang kedapatan menggunakan bahan berbahaya. Pihaknya dari BBPOM di Pekanbaru bersama KKPD melakukan pembinaan kepada para pelaku usaha pangan olahan yang produknya terdeksi.

“Sementara ini kita lakukan pembinaan, tetapi apabila masih menggunakan bahan berbahaya tersebut. Tentunya akan kita serahkan kepada aparat hukum untuk proses selanjutnya,” pungkasnya.***



Baca Juga