Pelajar SMP Disuntik Vaksin, Siapa Takut?

  • Rabu, 21 Juli 2021 - 08:28 WIB


KLIKMX.COM, PEKANBARU --  Anggun sempat deg-degan begitu namanya masuk dalam daftar siswi yang diikutkan dalam program vaksinasi Covid-19. Ia belum bisa membayangkan akan seperti apa hasilnya nanti. Yang selama ini ia dengar dan baca, banyak yang takut divaksin. Namun lebih banyak lagi yang datang sukarela ke tempat-tempat vaksinasi massal.

Akhirnya, Anggun menguatkan diri. Ia mantapkan hati, bahwa vaksinasi ini adalah demi keselamatan dirinya dan orang-orang sekitarnya dari ancaman virus Corona. Apalagi
kedua orang tuanya juga telah dua kali disuntik vaksin Sinovac tanpa ada gejala yang mengjhawatirkan. Karena itulah dirinya bersemangat dan lebih percaya mengikuti vaksinasi.  


"Ayah dan bunda sudah dua kali disuntik vaksin. Dan pasca divaksin tidak ada gejala yang mengkhawatirkan," ujar Caca.


Rabu (14/7/2021) lalu Anggun datang mewakili sekokahnya ke 
SMP Negeri 13, Jalan Ronggo Warsito, Kelurahan Suka Maju, Kecamatan Sail, Kota Pekanbaru, Riau, di mana vaksinasi Covid-19 untuk pelajar dipusatkan. Sebanyak 45 SMP Negeri di Pekanbaru mengirim utusan 8 orang siswa kelas VII dan Kelas VIII, termasuk Anggun Salsabila, siswi kelas VII SMPN 14 Pekanbaru. Mereka akan mendapatkan suntikan vaksin Sinovac.

Vaksinasi dimulai pukul 07.30 WIB. Para pelajar dari SMP yang telah berdatangan, berbaris untuk melakukan pendaftaran. Usai itu  dilanjutkan pemeriksaan kesehatan. 

Rupanya, seperti diungkapkan  Anggun, di sana ia justru tak merasa cemas sedikt pun.  Ia tampak antusias mengikuti  vaksinasi. Rona kegembiraan terpancar dari wajahnya, tanpa ada rasa ketakutan. Tak jauh beda dengan Anggun, rombongan pelajar dari berbagai sekolah itu juga terlihat santai dan gembira. Tak nampak  aura kecemasan. Mereka asyik bersenda gurau.


Begitu gilirannya selesai disuntik vaksin,  Anggun mengaku ia tidak merasakan sakit apapun ketika ditusuk jarum suntik.

"Tidak ada rasa apa-apa, jarumnya tidak terasa sakit," ucap Anggun.

Putri, teman Anggun menimpali, bahwa ternyata disuntik vaksin Covid sama saja dengan suntikan lain. Ia mengaku awalnya memang sedikit cemas.

"Yang lain pada berani. Yaa, siapa takut? Gak sakit koq, ternyata," ujarnya. 

Pelaksanaan vaksinasi massal ini adalah upaya percepatan program vaksinasi COVID-19 Tingkat Pelajar Provinsi Riau secara Nasional, yang dibuka serentak dan dipimpin oleh Presiden RI melalui video conference pada Rabu (14/7/2021).

Vaksinasi massal di SMPN 13 Pekanbaru tersebut juga dihadiri Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution. Pak Wagub terlihat gembira meihat antusiasme pelajar. Ia menyebutkan, melihat animo masyarakat yang tinggi untuk divaksinasi dan sebagai upaya memastikan ketersediaan vaksin COVID-19 di Riau, Pemprov Riau terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Pusat.

"Kita berharap semoga target vaksinasi di Riau segera tercapai. Tentunya kita akan terus melakukan koordinasi dengan pihak pusat dan Kementerian Kesehatan RI," katanya meyakinkan.


DPRD Pekanbaru Dukung Program Vaksinasi yang Ditaja BIN Daerah Riau

Badan Intelijen Negara Daerah Riau Senin (19/7/2021) kemarin juga melakukan vaksinasi untuk pelajar yang ditaja di SMPN 10 Pekanbaru.

Kegiatan ini mendapat dukungan dari berbagai pihak termasuk dari Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru yang juga langsung hadir menyaksikan vaksinasi pelajar di SMPN 10 Pekanbaru, Tengku Azwendi Fajri SE. Menurut Azwendi, program yang dilaksanakan BIN Daerah Riau sangat luar biasa dalam menyukseskan vaksinasi secara nasional.

“Kami apresiasi setinggi-tingginya Badan Intelijen Negara sebagai penyelenggara vaksinasi tingkat SMP dan SMA. Harapannya tentu dari pemerintah sendiri memberikan dukungan agar pelaksanaan program vaksinasi nasional ini bisa berjalan secara maksimal,” kata Azwendi.

Ia berharap vaksinasi ini dilakukan secara merata di seluruh sekolah yang ada, sehingga proses belajar mengajar bisa kembali dilakukan secara tatap muka. Dengan adanya vaksinasi yang diselenggarakan BIN, Azwendi berharap keinginan tersebut bisa tercapai.

“Kami berharap dukungan pemerintah pusat untuk ketersediaan vaksin di daerah agar tidak terkendala, kepada orang tua siswa juga kami imbau untuk memberikan dukungan terhadap program vaksinasi ini, terimakasih kepada BIN, harapan kami agar ini tetap berkesinambungan, sesuai dengan sasarannya,” harap Azwendi.

Sementara itu, Kepala SMPN 10 Pekanbaru Hj Wijayanti Sri Utari SPd MSi mengatakan, bahwa program vaksinasi ini sangat diperlukan untuk kembali pulihnya pendidikan dari pandemi. Diharapkan setelah semua anak didik mendapatkan vaksin, maka proses belajar mengajar bisa dilaksanakan secara tatap muka.

“Hari ini baru sebagian anak, ke depan seluruh siswa di Kota Pekanbaru sudah divaksin sehingga bisa dilaksanakan proses belajar tatap muka lagi. Dengan adanya vaksin ini kami sekolah siap untuk tatap muka, tinggal menunggu keputusan pemerintah,” terangnya.

Kepala BIN Daerah Riau Brigjen TNI Amino Setya Budi menjelaskan, bahwa kegiatan vaksinasi ini dilaksanakan serentak di 34 provinsi dengan dua sasaran, yaitu pelajar dan masyarakat umum. Untuk pelajar dilakukan vaksinasi di sekolah SMP dan SMA, sementara untuk masyarakat umum dilakukan door to door atau rumah ke rumah.

Kebijakan melakukan vaksinasi door to door ini dikarenakan maraknya hoax tersebar di tengah masyarakat berkaitan vaksinasi, sehingga ada beberapa masyarakat yang enggan divaksin. Dengan cara jemput bola mendatangi warga dan melakukan komunikasi secara langsung untuk memberi penjelasan, maka saat masyarakat bersedia divaksin maka langsung dilakukan vaksin di tempat oleh petugas Dinas Kesehatan.

Pelaksanaan vaksin ini merupakan perintah langsung dari Kepala BIN kepada para BIN di daerah, sesuai arahan langsung dari Presiden RI Joko Widodo, sehingga BIN akan melaksanakan vaksinasi ini hingga tuntas.

Dua pekan menyelenggarakan vaksin, BIN Daerah Riau telah melakukan di 10 kecamatan yang tersebar di tiga kabupaten/kota, di antaranya Kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar, dan Kabupaten Siak. Total sudah 4.500 dosis vaksin diberikan kepada masyarakat dan pelajar, dengan rincian 3.000 dosis pada pekan lalu dan pada pekan ini sudah 1.500 dosis. ***



Baca Juga